Wakil Bupati Kutai Kartanegara (Wabup Kukar), Kalimantan Timur, Rendi Solihin mengajak sekitar 60.000 usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) mengakses fasilitas kredit yang dilakukan kerja sama dengan perbankan daerah dengan nama Program Kredit Idaman.

"Pemkab Kukar sudah mengalokasikan anggaran cukup besar guna memberi kemudahan bagi pelaku UMKM untuk tambahan modal dalam mengembangkan usaha, maka manfaatkan fasilitas Kredit Kukar Idaman (KKI) ini," ujar Rendi di Tenggarong, Rabu.

Dalam penyaluran kredit ini pun sudah memiliki regulasi, yakni mengacu pada Peraturan Bupati Kukar Nomor 67/2023 tentang Perubahan atas Peraturan Bupati Kukar Nomor 11/2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Kredit Kutai Kartanegara Inovatif Berdaya Saing Dan Mandiri.

KKI katanya lagi, merupakan fasilitas kredit yang ditujukan kepada pelaku UMKM khusus di wilayah Kukar pada sektor pertanian, perikanan, pengolahan, perdagangan dan jasa dengan bunga nol persen, biaya rendah, dan proses cepat.

Bahkan untuk persyaratan kredit pun mudah dengan plafon maksimal Rp25 juta untuk UMKM secara umum, sedangkan bagi petani, nelayan, pembudidaya ikan, dan kelompok tani hutan melalui kegiatan pertanian hutan sosial dengan plafon maksimal Rp50 juta.

"Jangka waktu kredit antara 24 bulan hingga 30 bulan, Bank Kaltimtara merupakan lembaga jasa keuangan yang ditunjuk sebagai penyalur KKI," kata Rendi.

Saat mengunjungi anggota Kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklahsar) dan Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Kecamatan Samboja di Kelurahan Handil Baru sehari sebelumnya, ia berharap melalui kredit ini, warga dapat mengurangi ketergantungan kredit informal dan Ilegal.

Wabup Rendi mengatakan kehadirannya tersebut untuk memfasilitasi dan memastikan para kelompok masyarakat telah terdaftar untuk mendapat bantuan dan fasilitas dari Pemkab Kukar.

Bantuan yang segera diberikan untuk Pokdakan adalah sebanyak 547.725 ekor/kg baik berupa induk ikan, bibit ikan, pakan ikan, beberapa unit kolam terpal dan bibit rumput laut.

"Hal ini untuk mendorong berkembangnya UMKM. Mengapa harus UMKM, ini karena sekitar 700 ribu penduduk Kukar, terdapat 60.000 UMKM yang sebagian besar dikelola kaum ibu. Ada sekira 10 persen penduduk Kukar membantu perekonomian keluarga dari usaha mikro dan kecil," katanya.

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024