Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Kota Samarinda, meminta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) setempat membentuk tim khusus untuk menangani pengemis dan anak jalanan yang marak setiap bulan Suci Ramadhan.
"Setiap Ramadhan pengemis dan anak jalanan marak di Kota Samarinda. Untuk melakukan penanganan secara serius fenomena anak jalanan dan pengemis, saya meminta Satpol PP membentuk regu khusus sehingga kinerja aparat bisa fokus, konsisten dan berhasil dan bukan hanya kerja sesaat," kata Wakil Wali Kota Samarinda Nusyirwan Ismail, Minggu.
Biasanya setiap bulan Ramadan kata Nusyirwan Ismail, anak jalanan dan pengemis kerap banyak mangkal di tempat perbelanjaan, masjid dan persimpangan jalan lampu merah untuk meminta belas kasihan warga.
"Kalau ditemukan langsung diangkut kemudian akan dibina baik di Dinas Sosial Kota Samarinda maupun Provinsi Kaltim. Bahkan, rumah singgah yang ada sekarang bisa dimanfaatkan sebagai wadah untuk melakukan pembinaan kepada mereka, tentunya dengan melibatkan kerja sama melalui pondok pesantren yang ada di Samarinda," katanya.
Jika tidak ada dana untuk membina di Dinas Sosial, maka bisa memanfaatkan dana infak warga yang diambil dari Badan Amil Zakat kota Samarinda dan pihaknya yang akan menkoordinasikannya, ujarnya.
Intinya lanjut dia, persimpangan maupun perempatan jalan di Kota Samarinda harus tertib dari anak jalanan dan pengemis sehingga suasana Ramadan menjadi indah.
"Sebenarnya, semua tujuan kita ini lebih kepada memanusiakan mereka dengan tidak membiarkan anak jalanan dan pengemis terlantar dengan masa depan yang tak jelas. Kami (Pemkot Samarinda) juga berupaya agar mereka bisa bersekolah," ujar Nusyirwan Ismail.
Ia juga meminta agar tim khusus penanganan anak jalanan dan pengemis itu mengungkap koordinator dan memproses sesuai hukum yang berlaku.
"Jika perlu, lakukan proses hukum apabila koordinator anjal ikut tertangkap saat penertiban," katanya.
Pemerintah Kota Samarinda lanjut dia, juga mengimbau kepada masyarakat maupun pengguna jalan agar tidak memberi imbalan dalam bentuk apapun kepada anak jalanan dan para pengemis.
"Apalagi makanan berbuka karena mereka ini tidak puasa sehingga sisa kotak makanan sering terhambur di taman kota. Kalau ingin memberikan donasi ataupun sedekah sebaiknya warga Samarinda bisa menyalurkan melalui Bazda maupun lembaga lainya yang dananya dikelola untuk mendidik mereka," tambahnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014
"Setiap Ramadhan pengemis dan anak jalanan marak di Kota Samarinda. Untuk melakukan penanganan secara serius fenomena anak jalanan dan pengemis, saya meminta Satpol PP membentuk regu khusus sehingga kinerja aparat bisa fokus, konsisten dan berhasil dan bukan hanya kerja sesaat," kata Wakil Wali Kota Samarinda Nusyirwan Ismail, Minggu.
Biasanya setiap bulan Ramadan kata Nusyirwan Ismail, anak jalanan dan pengemis kerap banyak mangkal di tempat perbelanjaan, masjid dan persimpangan jalan lampu merah untuk meminta belas kasihan warga.
"Kalau ditemukan langsung diangkut kemudian akan dibina baik di Dinas Sosial Kota Samarinda maupun Provinsi Kaltim. Bahkan, rumah singgah yang ada sekarang bisa dimanfaatkan sebagai wadah untuk melakukan pembinaan kepada mereka, tentunya dengan melibatkan kerja sama melalui pondok pesantren yang ada di Samarinda," katanya.
Jika tidak ada dana untuk membina di Dinas Sosial, maka bisa memanfaatkan dana infak warga yang diambil dari Badan Amil Zakat kota Samarinda dan pihaknya yang akan menkoordinasikannya, ujarnya.
Intinya lanjut dia, persimpangan maupun perempatan jalan di Kota Samarinda harus tertib dari anak jalanan dan pengemis sehingga suasana Ramadan menjadi indah.
"Sebenarnya, semua tujuan kita ini lebih kepada memanusiakan mereka dengan tidak membiarkan anak jalanan dan pengemis terlantar dengan masa depan yang tak jelas. Kami (Pemkot Samarinda) juga berupaya agar mereka bisa bersekolah," ujar Nusyirwan Ismail.
Ia juga meminta agar tim khusus penanganan anak jalanan dan pengemis itu mengungkap koordinator dan memproses sesuai hukum yang berlaku.
"Jika perlu, lakukan proses hukum apabila koordinator anjal ikut tertangkap saat penertiban," katanya.
Pemerintah Kota Samarinda lanjut dia, juga mengimbau kepada masyarakat maupun pengguna jalan agar tidak memberi imbalan dalam bentuk apapun kepada anak jalanan dan para pengemis.
"Apalagi makanan berbuka karena mereka ini tidak puasa sehingga sisa kotak makanan sering terhambur di taman kota. Kalau ingin memberikan donasi ataupun sedekah sebaiknya warga Samarinda bisa menyalurkan melalui Bazda maupun lembaga lainya yang dananya dikelola untuk mendidik mereka," tambahnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014