Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melepas ekspor perdana produk rumput laut dengan tujuan Xiamen, China.
Ekspor perdana ke Negara Tirai Bambu tersebut dilepas Sekda Provinsi Kaltim Sri Wahyuni didampingi Kepala Disperindagkop dan UKM Heni Purwaningsih serta Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Irhan Hukmaidy di Depo Meratus, Peti Kemas Palaran, Samarinda, Kamis.
Produk rumput laut tersebut berasal dari Bontang dan Nunukan Kalimantan Utara.
“Kita bersyukur hari ini perdana CV Multi Sarana Jaya mengekspor rumput laut ke China,” ucap Sri Wahyuni.
Sekda mengatakan Pemprov Kaltim mengapresiasi usaha yang dilakukan CV MSJ. “Meski menunggu empat tahun baru bisa tembus pasar China, sebelumnya diekspor ke Korea,” jelasnya.
Dengan adanya negara baru tujuan ekspor tersebut, menurut Sri, membuka peluang perluasan pasar ekspor rumput laut asal Kaltim.
Ia menyebut komoditas rumput laut di Kaltim sangat besar potensinya dan sangat layak untuk ekspor, mulai dari Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Berau, dan hingga Bontang.
Sekda Sri berpesan agar pelaku usaha maupun pengusaha rumput laut lainnya bisa berkolaborasi untuk bersama-sama mengekspor produk mereka ke China.
“Jangan ragu untuk mengembangkan rumput laut bagi pelaku usaha. Karena pasarnya sudah ada,” bebernya.
Kepala Disperindagkop dan UKM Kaltim Heni Purwaningsih menjelaskan, permintaan dari China setiap sebulan kurang lebih 23,2 ton untuk jenis rumput laut kering.
“Produk yang kita kirim perdana ini berasal dari Bontang, Balikpapan dan Nunukan Kalimantan Utara. Sebenarnya, permintaan dari China per minggu, tapi MSJ menyanggupi per bulan,” ungkapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024
Ekspor perdana ke Negara Tirai Bambu tersebut dilepas Sekda Provinsi Kaltim Sri Wahyuni didampingi Kepala Disperindagkop dan UKM Heni Purwaningsih serta Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Irhan Hukmaidy di Depo Meratus, Peti Kemas Palaran, Samarinda, Kamis.
Produk rumput laut tersebut berasal dari Bontang dan Nunukan Kalimantan Utara.
“Kita bersyukur hari ini perdana CV Multi Sarana Jaya mengekspor rumput laut ke China,” ucap Sri Wahyuni.
Sekda mengatakan Pemprov Kaltim mengapresiasi usaha yang dilakukan CV MSJ. “Meski menunggu empat tahun baru bisa tembus pasar China, sebelumnya diekspor ke Korea,” jelasnya.
Dengan adanya negara baru tujuan ekspor tersebut, menurut Sri, membuka peluang perluasan pasar ekspor rumput laut asal Kaltim.
Ia menyebut komoditas rumput laut di Kaltim sangat besar potensinya dan sangat layak untuk ekspor, mulai dari Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Berau, dan hingga Bontang.
Sekda Sri berpesan agar pelaku usaha maupun pengusaha rumput laut lainnya bisa berkolaborasi untuk bersama-sama mengekspor produk mereka ke China.
“Jangan ragu untuk mengembangkan rumput laut bagi pelaku usaha. Karena pasarnya sudah ada,” bebernya.
Kepala Disperindagkop dan UKM Kaltim Heni Purwaningsih menjelaskan, permintaan dari China setiap sebulan kurang lebih 23,2 ton untuk jenis rumput laut kering.
“Produk yang kita kirim perdana ini berasal dari Bontang, Balikpapan dan Nunukan Kalimantan Utara. Sebenarnya, permintaan dari China per minggu, tapi MSJ menyanggupi per bulan,” ungkapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024