Samarinda (ANTARA Kaltim) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kalimantan Timur akan menggelar bimbingan teknis (bimtek) untuk semua ketua Petugas Pemungutan Suara (PPS) agar berbagai masalah yang terjadi di tempat pemungutan suara (TPS) dapat diselesaikan saat itu juga.

"Bimtek segera digelar di seluruh kabupaten dan kota guna meningkatkan pengetahuan dan kapasitas SDM para petugas pemungutan suara, agar keselahan saat Pemilihan Legislatif (Pileg) beberapa bulan lalu tidak terulang lagi pada pemilihan Presiden," ujar Ketua KPU Kaltim Ida Farida di Samarinda, Kamis.

Dia berharap agar dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 9 Juli mendatang tidak terjadi kesalahan yang sama seperti saat Pileg lalu, sehingga melalui bimtek akan menambah pengetahuan PPS dalam menyelesaikan masalah.

Dia mencontohkan, permasalahan yang ada saat pencoblosan dalam Pileg seharusnya penyelesaiannya diselesesaikan pada tingkatan tersebut (di TPS), yakni jika ada saksi yang keberatan, maka harus diselesaikan pada saat itu juga.

Apabila masalah di TPS tidak bisa diselesaikan saat itu juga yang kemudian naik pada tingkatan ke dua, hal itu justru akan semakin sulit menyelesaikannya karena akan semakin banyak berdebatan yang justru memperkeruh suasana sehingga akan berdampak pada tidak tuntasnya masalah dari TPS.

Dia mengatakan bahwa masalah yang akan timbul di TPS dalam Pilpres mendatang diperkirakan tidak akan sebanyak masalah yang terjadi saat Pileg.

Hal ini terjadi lantaran pencoblosan saat Pilpres cukup sederhana karena hanya ada dua pasang calon, sedangkan dalam Pileg lalu selain partai politiknya banyak, calon anggote legislatifnya juga banyak sehingga memicu banyak masalah.

Ida juga mengajak masyarakat agar beramai-ramai berpolitik dengan cara datang ke TPS dan mencoblos calon presiden dan wakilnya untuk kepentingan pembangunan bangsa dan negara dalam lima tahun ke depan.

Menurutnya, satu menit di TPS akan berdampak terhadap kelangsungan pembangunan di Indonsia selama lima tahun mendatang.

Untuk itu masyarakat diminta tidak menjadi golongan putih (golput) atau tidak mencoblos karena golput merupakan simbol orang yang tidak punya pendirian.   (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014