Pedagang di pasar tradisional Klandasan Balikpapan, khususnya di blok A dan B yang telah rampung dilakukan revitalisasi sudah mulai kembali berjualan hari ini, Selasa (5/2).

"Sambil menunggu Bulan Suci Ramadan 1445 Hijriah, para pedagang sudah bisa kembali berbenah melakukan perpindahan dari tempat yang lama ke lokasi yang baru hari ini," kata Kepala Dinas Perdagangan Balikpapan Haemusri Umar, di Balikpapan,Selasa (5/3).

Dia menyebutkan selama masa revitalisasi berlangsung kurang lebih lima bulan, para pedagang pasar basah ini menjajakan dagangannya di belakang pasar Klandasan yang dilakukan renovasi.

Pasar itu sendiri baru kembali diresmikan ulang oleh Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud, Senin kemarin baik itu untuk blok A maupun blok B.

"Saya mendapatkan informasi apresiasi dari para pedagang blok A yakni penjual ayam, ikan dan daging erta pedagang sembako blok B,"  ujar Haemusri.

Dia menjelaskan, terdapat 265 petak di lokasi berdagang baru tersebut, di mana Blok A memberikan tempat 102 petak dan Blok B 163 petak, dengan ukuran petak yang beragam dari 1x1 hingga 2x2.

Untuk pembagian petak, Dinas Perdagangan Balikpapan tetap berdasarkan data sebelumnya, yaitu jumlah petak baru disesuaikan jumlahnya dari data petak yang lama.
 
"Namun ukurannya kami mohon maaf, mungkin ada yang berkurang seperti petak yang dulu. Tapi pedagang tetap sepakat yang penting secara volume sudah sesuai," katanya.

 
Wajah baru Pasar Tradisional Klandasan Balikpapan setelah dilalukan revitalisasi. (Antara Kaltim-Januar)

Di pasar yang baru direvitalisasi ini, nampak berubah total, dari segi bangunan yang lebih modern serta memiliki sirkulasi udara yang sangat baik.

"Ini merupakan standar nasional," tuturnya.

Haemusri mengemukakan, untuk di pasar yang terletak di pusat kota ini juga sudah bisa melakukan transaksi cashlees atau non tunai.

"Kami ingin menerapkan Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) ke seluruh pedagang Pasar. Dan transaksi itu sudah difasilitasi Bankaltimtara sebagai operasional digital," ucapnya.

Lanjut Haemusri, mengingat pasar itu merupakan milik pemerintah, para pedagang diberikan tarif sewa yang tak begitu menguras kantong untuk lapak-nya.

"Mereka para pedagang ini  cukup membayar Rp120 ribu hingga Rp180 ribu perbulannya untuk sewa lapak per-petak," sebut Haemusri. (Adv).
 

Pewarta: Muhammad Solih Januar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024