Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Balikpapan menjadwalkan operasi pasar murah dalam waktu dekat, menjelang dan saat bulan Ramadan 1445 Hijriah, guna memastikan pasokan pangan dengan harga terjangkau.
"Operasi pasar murah ini digelar baik sebelum maupun saat bulan Ramadan," kata Kepala Dinas Perdagangan Balikpapan, Haemusri Umar, Senin (26/2).
Dia mengatakan operasi pasar murah merupakan kegiatan rutinitas baik menjelang maupun ketika bulan Ramadan. Tahun sebelumnya, Disdag menggelar operasi serupa di 34 Kelurahan di Kota Balikpapan.
Sementara itu, untuk di tahun 2024 Haemusri menjelaskan, operasi pasar murah akan digelar di enam Kantor Kecamatan di Kota Balikpapan, baik itu Balikpapan Kota, Tengah, Utara, Selatan, Timur dan Balikpapan Barat.
"Operasi ini kami gelar untuk memastikan pasokan pangan dengan harga terjangkau buat masyarakat tercukupi dan tenang saat menjalani ibadah puasa," ujarnya.
Dikemukakannya,Disdag Balikpapan akan bekerjasama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) dan Bank Indonesia, serta distributor bahan makanan.
Haemusri menjelaskan selain menggelar operasi pasar murah, untuk memastikan ketersediaan bahan pokok dalam kondisi aman, pihaknya juga dalam waktu dekat akan melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di beberapa pasar tradisional di Kota Balikpapan.
"Untuk stok beras masih sebanyak 3.300 ton," sebutnya.
Sebelumnya, Pimpinan Perum Bulog Kantor Wilayah Kaltim-Kaltara, Mersi Windrayani mengatakan 2.500 ton beras telah dialokasikan untuk Kota Balikpapan dari jumlah 20 ribu ton stok yang ada.
Adapun pasar yang menjadi sasaran Bulog Kaltim untuk Balikpapan antara lain Pasar Pandan Sari yang merupakan pasar penyeimbang, di pasar itu Bulog memasok 20-30 ton per hari.
Lanjut Haemusri, tak hanya bahan pangan yang menjadi perhatian Pemkot Balikpapan.Pihaknya juga fokus dengan antisipasi kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg menjelang dan masa Ramadan nanti.
"Kami telah berkoordinasi dengan Pertamina Patra Niaga, karena biasanya gas melon itu hilang di bulan Ramadan," ujarnya. (Adv).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024
"Operasi pasar murah ini digelar baik sebelum maupun saat bulan Ramadan," kata Kepala Dinas Perdagangan Balikpapan, Haemusri Umar, Senin (26/2).
Dia mengatakan operasi pasar murah merupakan kegiatan rutinitas baik menjelang maupun ketika bulan Ramadan. Tahun sebelumnya, Disdag menggelar operasi serupa di 34 Kelurahan di Kota Balikpapan.
Sementara itu, untuk di tahun 2024 Haemusri menjelaskan, operasi pasar murah akan digelar di enam Kantor Kecamatan di Kota Balikpapan, baik itu Balikpapan Kota, Tengah, Utara, Selatan, Timur dan Balikpapan Barat.
"Operasi ini kami gelar untuk memastikan pasokan pangan dengan harga terjangkau buat masyarakat tercukupi dan tenang saat menjalani ibadah puasa," ujarnya.
Dikemukakannya,Disdag Balikpapan akan bekerjasama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) dan Bank Indonesia, serta distributor bahan makanan.
Haemusri menjelaskan selain menggelar operasi pasar murah, untuk memastikan ketersediaan bahan pokok dalam kondisi aman, pihaknya juga dalam waktu dekat akan melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di beberapa pasar tradisional di Kota Balikpapan.
“Kami berencana akan melakukan sidak itu ketika memasuki bulan puasa,” jelasnya
Sementara itu, terkait kebutuhan beras kata Haemusri berdasarkan koordinasi dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), di Kota Balikpapan masih mencukupi hingga bulan Juni mendatang."Untuk stok beras masih sebanyak 3.300 ton," sebutnya.
Sebelumnya, Pimpinan Perum Bulog Kantor Wilayah Kaltim-Kaltara, Mersi Windrayani mengatakan 2.500 ton beras telah dialokasikan untuk Kota Balikpapan dari jumlah 20 ribu ton stok yang ada.
Adapun pasar yang menjadi sasaran Bulog Kaltim untuk Balikpapan antara lain Pasar Pandan Sari yang merupakan pasar penyeimbang, di pasar itu Bulog memasok 20-30 ton per hari.
Lanjut Haemusri, tak hanya bahan pangan yang menjadi perhatian Pemkot Balikpapan.Pihaknya juga fokus dengan antisipasi kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg menjelang dan masa Ramadan nanti.
"Kami telah berkoordinasi dengan Pertamina Patra Niaga, karena biasanya gas melon itu hilang di bulan Ramadan," ujarnya. (Adv).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024