Samarinda (ANTARA Kaltim) – Keinginan masyarakat Kaltim untuk menikmati bandara yang lebih refresensatatif akan segera terwujud setelah Sabtu (24/5) lalu, Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menyaksikan langsung progres  pembangunan Bandara Samarinda Baru (BSB) dan memastikan rencana penuntasanya.

Didampingi Plt Sekretaris Provinsi Kaltim Dr H Rusmadi dan Kepala Dinas Perhubungan Kaltim H Zairin Zain saat meninjau pembangunan BSB Sungai Siring, Dahlan Iskan menugaskan 6 BUMN untuk mengerjakan sisi udara (runway) sepanjang 2.250 meter.

“Saya akan bicarakan dengan teman-teman BUMN bagaimana membangun runway ini bisa dilanjutkan sepanjang 2.250 meter dan pesawat Boing 737 bisa mendarat di sini,” kata Dahlan Iskan.

Tidak tanggung-tangung, keenam BUMN merupakan perusahaan milik negara yang sudah berpengalaman dan ahli di bidangnya. BUMN itu terdiri dari Waskita Karya, Wijaya Karya,  Adhi Karya, Pembangunan Perumahan (Persero) serta Hutama Karya dan Angkasa Pura.

Untuk penuntasan pembangunan runway (landasan pacu) sepanjang 2.250 meter itu akan dialokasikan anggaran sekitar Rp1,2 triliun dan akan diselesaikan dalam kurun waktu satu tahun.

Menurut dia, infrastruktur sudah terbangun sudah cukup baik walaupun tetap perlu dilakukan beberapa perbaikan dan penyempurnaan. Melihat  dari infrastruktur yang sudah terbangun, BSB sudah masuk dalam kategori bandara sedang.

Dahlan menilai pembangunan BSB Sungai Siring ini hanya menyisakan sisi udara atau landasan pacu yang awalnya 1.600 meter namun akan dituntaskan menjadi 2.250 meter. Sementara apron sudah dialokasikan melalui APBD sedangkan taxi way dari APBN sebesar Rp80 miliar.

Dahlan Iskan memastikan 5 BUMN sudah masuk dalam tim untuk pengerjaan dan penyelesaian pembangunan run way BSB sepanjang 2.250 meter. Namun, tetap berharap PT Angkasa Pura I dapat terlibat dan memimpin pengerjaannya.

 â€œSaya berpikir biarlah BUMN yang mengerjakan landasan pacu itu. Pada dasarnya kita ingin bantu Pemprov Kaltim sesuai permohonan Gubernur Kaltim agar bandara ini segera dimanfaatkan.  BUMN sebagai tangan negara tidak mencari keuntungan,” terang Dahlan Iskan.

Sementara itu Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak menyampaikan ungkapan terimakasih atas kesediaan Menteri BUMN Dahlan Iskan untuk menuntaskan pengerjaan sisi uadara BSB Sungai Siring Samarinda.

“Ya kita sangat berterima kasih atas kesediaan Menteri (Dahlan Iskan) melalui BUMN dibawahnya untuk menuntaskan pembangunan sisi udara BSB. Saya harap dalam satu atau dua bulan ini sudah ada action,” harap Awang.

Pembangunan bandara di ibukota provinsi ini sudah memasuki tiga tahap untuk sisi darat. Terdiri dari Paket I yang terdiri dari pematangan lahan (land development) dan bangunan khusus (jalan masuk maupun drainase).

Paket II yakni pembangunan gedung terminal seluas 12.700 meter persegi, lahan parkir 10.000 meter persegi, fasilitas taksi dan bus dan gerbang masuk (tol gate). Khusus gedung terminal penyelesaian dinding lantai dua, pemasangan atap dan finishing dan empat garbarata.

Tahap  III terdiri dari gedung penunjang, seperti hanggar, kargo, dan rumah dinas. Progresnya lebih terlihat. Setidaknya 20 rumah dinas sudah siap ditempati. (Humas Prov Kaltim/yans)

 














Samarinda (ANTARA Kaltim) – Keinginan masyarakat Kaltim untuk menikmati bandara yang lebih refresensatatif akan segera terwujud setelah Sabtu (24/5) lalu, Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menyaksikan langsung progres  pembangunan Bandara Samarinda Baru (BSB) dan memastikan rencana penuntasanya.

Didampingi Plt Sekretaris Provinsi Kaltim Dr H Rusmadi dan Kepala Dinas Perhubungan Kaltim H Zairin Zain saat meninjau pembangunan BSB Sungai Siring, Dahlan Iskan menugaskan 6 BUMN untuk mengerjakan sisi udara (runway) sepanjang 2.250 meter.

“Saya akan bicarakan dengan teman-teman BUMN bagaimana membangun runway ini bisa dilanjutkan sepanjang 2.250 meter dan pesawat Boing 737 bisa mendarat di sini,” kata Dahlan Iskan.

Tidak tanggung-tangung, keenam BUMN merupakan perusahaan milik negara yang sudah berpengalaman dan ahli di bidangnya. BUMN itu terdiri dari Waskita Karya, Wijaya Karya,  Adhi Karya, Pembangunan Perumahan (Persero) serta Hutama Karya dan Angkasa Pura.

Untuk penuntasan pembangunan runway (landasan pacu) sepanjang 2.250 meter itu akan dialokasikan anggaran sekitar Rp1,2 triliun dan akan diselesaikan dalam kurun waktu satu tahun.

Menurut dia, infrastruktur sudah terbangun sudah cukup baik walaupun tetap perlu dilakukan beberapa perbaikan dan penyempurnaan. Melihat  dari infrastruktur yang sudah terbangun, BSB sudah masuk dalam kategori bandara sedang.

Dahlan menilai pembangunan BSB Sungai Siring ini hanya menyisakan sisi udara atau landasan pacu yang awalnya 1.600 meter namun akan dituntaskan menjadi 2.250 meter. Sementara apron sudah dialokasikan melalui APBD sedangkan taxi way dari APBN sebesar Rp80 miliar.

Dahlan Iskan memastikan 5 BUMN sudah masuk dalam tim untuk pengerjaan dan penyelesaian pembangunan run way BSB sepanjang 2.250 meter. Namun, tetap berharap PT Angkasa Pura I dapat terlibat dan memimpin pengerjaannya.

 â€œSaya berpikir biarlah BUMN yang mengerjakan landasan pacu itu. Pada dasarnya kita ingin bantu Pemprov Kaltim sesuai permohonan Gubernur Kaltim agar bandara ini segera dimanfaatkan.  BUMN sebagai tangan negara tidak mencari keuntungan,” terang Dahlan Iskan.

Sementara itu Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak menyampaikan ungkapan terimakasih atas kesediaan Menteri BUMN Dahlan Iskan untuk menuntaskan pengerjaan sisi uadara BSB Sungai Siring Samarinda.

“Ya kita sangat berterima kasih atas kesediaan Menteri (Dahlan Iskan) melalui BUMN dibawahnya untuk menuntaskan pembangunan sisi udara BSB. Saya harap dalam satu atau dua bulan ini sudah ada action,” harap Awang.

Pembangunan bandara di ibukota provinsi ini sudah memasuki tiga tahap untuk sisi darat. Terdiri dari Paket I yang terdiri dari pematangan lahan (land development) dan bangunan khusus (jalan masuk maupun drainase).

Paket II yakni pembangunan gedung terminal seluas 12.700 meter persegi, lahan parkir 10.000 meter persegi, fasilitas taksi dan bus dan gerbang masuk (tol gate). Khusus gedung terminal penyelesaian dinding lantai dua, pemasangan atap dan finishing dan empat garbarata.

Tahap  III terdiri dari gedung penunjang, seperti hanggar, kargo, dan rumah dinas. Progresnya lebih terlihat. Setidaknya 20 rumah dinas sudah siap ditempati. (Humas Prov Kaltim/yans)
Samarinda (ANTARA Kaltim) – Keinginan masyarakat Kaltim untuk menikmati bandara yang lebih refresensatatif akan segera terwujud setelah Sabtu (24/5) lalu, Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menyaksikan langsung progres  pembangunan Bandara Samarinda Baru (BSB) dan memastikan rencana penuntasanya.

Didampingi Plt Sekretaris Provinsi Kaltim Dr H Rusmadi dan Kepala Dinas Perhubungan Kaltim H Zairin Zain saat meninjau pembangunan BSB Sungai Siring, Dahlan Iskan menugaskan 6 BUMN untuk mengerjakan sisi udara (runway) sepanjang 2.250 meter.

“Saya akan bicarakan dengan teman-teman BUMN bagaimana membangun runway ini bisa dilanjutkan sepanjang 2.250 meter dan pesawat Boing 737 bisa mendarat di sini,” kata Dahlan Iskan.

Tidak tanggung-tangung, keenam BUMN merupakan perusahaan milik negara yang sudah berpengalaman dan ahli di bidangnya. BUMN itu terdiri dari Waskita Karya, Wijaya Karya,  Adhi Karya, Pembangunan Perumahan (Persero) serta Hutama Karya dan Angkasa Pura.

Untuk penuntasan pembangunan runway (landasan pacu) sepanjang 2.250 meter itu akan dialokasikan anggaran sekitar Rp1,2 triliun dan akan diselesaikan dalam kurun waktu satu tahun.

Menurut dia, infrastruktur sudah terbangun sudah cukup baik walaupun tetap perlu dilakukan beberapa perbaikan dan penyempurnaan. Melihat  dari infrastruktur yang sudah terbangun, BSB sudah masuk dalam kategori bandara sedang.

Dahlan menilai pembangunan BSB Sungai Siring ini hanya menyisakan sisi udara atau landasan pacu yang awalnya 1.600 meter namun akan dituntaskan menjadi 2.250 meter. Sementara apron sudah dialokasikan melalui APBD sedangkan taxi way dari APBN sebesar Rp80 miliar.

Dahlan Iskan memastikan 5 BUMN sudah masuk dalam tim untuk pengerjaan dan penyelesaian pembangunan run way BSB sepanjang 2.250 meter. Namun, tetap berharap PT Angkasa Pura I dapat terlibat dan memimpin pengerjaannya.

 â€œSaya berpikir biarlah BUMN yang mengerjakan landasan pacu itu. Pada dasarnya kita ingin bantu Pemprov Kaltim sesuai permohonan Gubernur Kaltim agar bandara ini segera dimanfaatkan.  BUMN sebagai tangan negara tidak mencari keuntungan,” terang Dahlan Iskan.

Sementara itu Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak menyampaikan ungkapan terimakasih atas kesediaan Menteri BUMN Dahlan Iskan untuk menuntaskan pengerjaan sisi uadara BSB Sungai Siring Samarinda.

“Ya kita sangat berterima kasih atas kesediaan Menteri (Dahlan Iskan) melalui BUMN dibawahnya untuk menuntaskan pembangunan sisi udara BSB. Saya harap dalam satu atau dua bulan ini sudah ada action,” harap Awang.

Pembangunan bandara di ibukota provinsi ini sudah memasuki tiga tahap untuk sisi darat. Terdiri dari Paket I yang terdiri dari pematangan lahan (land development) dan bangunan khusus (jalan masuk maupun drainase).

Paket II yakni pembangunan gedung terminal seluas 12.700 meter persegi, lahan parkir 10.000 meter persegi, fasilitas taksi dan bus dan gerbang masuk (tol gate). Khusus gedung terminal penyelesaian dinding lantai dua, pemasangan atap dan finishing dan empat garbarata.

Tahap  III terdiri dari gedung penunjang, seperti hanggar, kargo, dan rumah dinas. Progresnya lebih terlihat. Setidaknya 20 rumah dinas sudah siap ditempati. (Humas Prov Kaltim/yans)

 










Samarinda (ANTARA Kaltim) – Keinginan masyarakat Kaltim untuk menikmati bandara yang lebih refresensatatif akan segera terwujud setelah Sabtu (24/5) lalu, Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menyaksikan langsung progres  pembangunan Bandara Samarinda Baru (BSB) dan memastikan rencana penuntasanya.

Didampingi Plt Sekretaris Provinsi Kaltim Dr H Rusmadi dan Kepala Dinas Perhubungan Kaltim H Zairin Zain saat meninjau pembangunan BSB Sungai Siring, Dahlan Iskan menugaskan 6 BUMN untuk mengerjakan sisi udara (runway) sepanjang 2.250 meter.

“Saya akan bicarakan dengan teman-teman BUMN bagaimana membangun runway ini bisa dilanjutkan sepanjang 2.250 meter dan pesawat Boing 737 bisa mendarat di sini,” kata Dahlan Iskan.

Tidak tanggung-tangung, keenam BUMN merupakan perusahaan milik negara yang sudah berpengalaman dan ahli di bidangnya. BUMN itu terdiri dari Waskita Karya, Wijaya Karya,  Adhi Karya, Pembangunan Perumahan (Persero) serta Hutama Karya dan Angkasa Pura.

Untuk penuntasan pembangunan runway (landasan pacu) sepanjang 2.250 meter itu akan dialokasikan anggaran sekitar Rp1,2 triliun dan akan diselesaikan dalam kurun waktu satu tahun.

Menurut dia, infrastruktur sudah terbangun sudah cukup baik walaupun tetap perlu dilakukan beberapa perbaikan dan penyempurnaan. Melihat  dari infrastruktur yang sudah terbangun, BSB sudah masuk dalam kategori bandara sedang.

Dahlan menilai pembangunan BSB Sungai Siring ini hanya menyisakan sisi udara atau landasan pacu yang awalnya 1.600 meter namun akan dituntaskan menjadi 2.250 meter. Sementara apron sudah dialokasikan melalui APBD sedangkan taxi way dari APBN sebesar Rp80 miliar.

Dahlan Iskan memastikan 5 BUMN sudah masuk dalam tim untuk pengerjaan dan penyelesaian pembangunan run way BSB sepanjang 2.250 meter. Namun, tetap berharap PT Angkasa Pura I dapat terlibat dan memimpin pengerjaannya.

 â€œSaya berpikir biarlah BUMN yang mengerjakan landasan pacu itu. Pada dasarnya kita ingin bantu Pemprov Kaltim sesuai permohonan Gubernur Kaltim agar bandara ini segera dimanfaatkan.  BUMN sebagai tangan negara tidak mencari keuntungan,” terang Dahlan Iskan.

Sementara itu Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak menyampaikan ungkapan terimakasih atas kesediaan Menteri BUMN Dahlan Iskan untuk menuntaskan pengerjaan sisi uadara BSB Sungai Siring Samarinda.

“Ya kita sangat berterima kasih atas kesediaan Menteri (Dahlan Iskan) melalui BUMN dibawahnya untuk menuntaskan pembangunan sisi udara BSB. Saya harap dalam satu atau dua bulan ini sudah ada action,” harap Awang.

Pembangunan bandara di ibukota provinsi ini sudah memasuki tiga tahap untuk sisi darat. Terdiri dari Paket I yang terdiri dari pematangan lahan (land development) dan bangunan khusus (jalan masuk maupun drainase).

Paket II yakni pembangunan gedung terminal seluas 12.700 meter persegi, lahan parkir 10.000 meter persegi, fasilitas taksi dan bus dan gerbang masuk (tol gate). Khusus gedung terminal penyelesaian dinding lantai dua, pemasangan atap dan finishing dan empat garbarata.

Tahap  III terdiri dari gedung penunjang, seperti hanggar, kargo, dan rumah dinas. Progresnya lebih terlihat. Setidaknya 20 rumah dinas sudah siap ditempati. (Humas Prov Kaltim/yans)

Samarinda (ANTARA Kaltim) – Keinginan masyarakat Kaltim untuk menikmati bandara yang lebih refresensatatif akan segera terwujud setelah Sabtu (24/5) lalu, Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menyaksikan langsung progres  pembangunan Bandara Samarinda Baru (BSB) dan memastikan rencana penuntasanya.

Didampingi Plt Sekretaris Provinsi Kaltim Dr H Rusmadi dan Kepala Dinas Perhubungan Kaltim H Zairin Zain saat meninjau pembangunan BSB Sungai Siring, Dahlan Iskan menugaskan 6 BUMN untuk mengerjakan sisi udara (runway) sepanjang 2.250 meter.

“Saya akan bicarakan dengan teman-teman BUMN bagaimana membangun runway ini bisa dilanjutkan sepanjang 2.250 meter dan pesawat Boing 737 bisa mendarat di sini,” kata Dahlan Iskan.

Tidak tanggung-tangung, keenam BUMN merupakan perusahaan milik negara yang sudah berpengalaman dan ahli di bidangnya. BUMN itu terdiri dari Waskita Karya, Wijaya Karya,  Adhi Karya, Pembangunan Perumahan (Persero) serta Hutama Karya dan Angkasa Pura.

Untuk penuntasan pembangunan runway (landasan pacu) sepanjang 2.250 meter itu akan dialokasikan anggaran sekitar Rp1,2 triliun dan akan diselesaikan dalam kurun waktu satu tahun.

Menurut dia, infrastruktur sudah terbangun sudah cukup baik walaupun tetap perlu dilakukan beberapa perbaikan dan penyempurnaan. Melihat  dari infrastruktur yang sudah terbangun, BSB sudah masuk dalam kategori bandara sedang.

Dahlan menilai pembangunan BSB Sungai Siring ini hanya menyisakan sisi udara atau landasan pacu yang awalnya 1.600 meter namun akan dituntaskan menjadi 2.250 meter. Sementara apron sudah dialokasikan melalui APBD sedangkan taxi way dari APBN sebesar Rp80 miliar.

Dahlan Iskan memastikan 5 BUMN sudah masuk dalam tim untuk pengerjaan dan penyelesaian pembangunan run way BSB sepanjang 2.250 meter. Namun, tetap berharap PT Angkasa Pura I dapat terlibat dan memimpin pengerjaannya.

 â€œSaya berpikir biarlah BUMN yang mengerjakan landasan pacu itu. Pada dasarnya kita ingin bantu Pemprov Kaltim sesuai permohonan Gubernur Kaltim agar bandara ini segera dimanfaatkan.  BUMN sebagai tangan negara tidak mencari keuntungan,” terang Dahlan Iskan.

Sementara itu Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak menyampaikan ungkapan terimakasih atas kesediaan Menteri BUMN Dahlan Iskan untuk menuntaskan pengerjaan sisi uadara BSB Sungai Siring Samarinda.

“Ya kita sangat berterima kasih atas kesediaan Menteri (Dahlan Iskan) melalui BUMN dibawahnya untuk menuntaskan pembangunan sisi udara BSB. Saya harap dalam satu atau dua bulan ini sudah ada action,” harap Awang.

Pembangunan bandara di ibukota provinsi ini sudah memasuki tiga tahap untuk sisi darat. Terdiri dari Paket I yang terdiri dari pematangan lahan (land development) dan bangunan khusus (jalan masuk maupun drainase).

Paket II yakni pembangunan gedung terminal seluas 12.700 meter persegi, lahan parkir 10.000 meter persegi, fasilitas taksi dan bus dan gerbang masuk (tol gate). Khusus gedung terminal penyelesaian dinding lantai dua, pemasangan atap dan finishing dan empat garbarata.

Tahap  III terdiri dari gedung penunjang, seperti hanggar, kargo, dan rumah dinas. Progresnya lebih terlihat. Setidaknya 20 rumah dinas sudah siap ditempati. (Humas Prov Kaltim/yans)

 



 















 














Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014