Polda Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) melalui Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Yusuf Sutejo mengatakan Provinsi Kaltim sejauh ini masih sangat kondusif menjelang Pemilu 2024.

“Terkait pemilu saat ini yang kami tangani hanya satu kasus,” katanya di Balikpapan, Senin (29/1).

Ia menyebutkan kasus tersebut merupakan tindak pidana siber, yakni salah satu warga Kalimantan Timur yang ikut mengancam salah satu Pasangan Calon (Paslon) Presiden.

“Setelah kami lakukan penyelidikan orang itu menyalin komentar yang ada di Jember, Provinsi Jawa Timur,” tuturnya.

Yusuf  menjelaskan pelaku setelah menyalin komentar kemudian menambahkan sedikit komentar, “mohon izin pak” kemudian di unggah di salah akun instagram Paslon.

“Saat ini masih kami proses penyidikan-nya, tinggal nanti menunggu hasil,” ujarnya.

Dalam jumpa persnya beberapa waktu lalu, Yusuf mengatakan polisi lakukan gelar perkara sebanyak dua kali sebelumnya menetapkan yang bersangkutan berinisial RA sebagai tersangka.

Meski demikian karena ancaman hukumannya di bawah lima tahun penjara, RA hanya diwajibkan lapor setiap minggu.

Oleh polisi ia dijerat dengan Pasal 45B juncto 29 UU Nomor 1/2024 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Pasal itu mencantumkan hukuman empat tahun penjara bila terbukti bersalah. 

Penanganan itu juga sebagai wujud netralitas dan mewujudkan pemilu damai yang berlangsung 14 Februari mendatang.

“Kami mendapat amanat dari Kapolri langsung untuk tidak memihak, mau kepada pasangan Capres dan Cawapres manapun,” ungkapnya.

Yusuf menegaskan Polri bertugas menjaga agar pemilu berjalan kondusif, aman, lancar dan damai.

Dia mengungkapkan yang menjadi kerawanan di Kaltim adalah kerawanan geografis, dalam hal ini pendistribusian logistik, mengingat terdapat sejumlah kawasan terpencil yang harus ditempuh melalui jalur khusus.

"Seperti di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu)dan Kutai Barat contohnya," katanya.

Sejumlah daerah yang hanya bisa dilalui melalui transportasi air, maka dari Direktorat Polair menyiapkan sejumlah kebutuhan di wilayah masing-masing.

"Kami siapkan, mulai perahu karet dan lainnya untuk distribusi logistik sehingga pulang dan pergi bisa berlangsung dengan aman, dan lancar," ucapnya.

Selain itu, Polda Kaltim juga menyiapkan dua unit helikopter yang juga digunakan untuk pendistribusian logistik di kawasan yang susah di jangkau.

"Polda Kaltim telah menyiapkan lebih dari 5.000 personel baik dari Polda maupun Polres hingga Polsek,  sebab di Kaltim terdapat lebih dari 11.000 TPS yang harus diamankan," ujar Yusuf.
 

Pewarta: Muhammad Solih Januar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024