Persatuan Lawn Tenis Indonesia (Pelti) Balikpapan meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan untuk mengkaji ulang pembangunan SMP Negeri di Lapangan Tenis Manuntung.
"Pada prinsipnya kami mendukung adanya penambahan sekolah SMP Negeri tersebut, akan tetapi apakah tidak ada solusi lain untuk penentuan lokasinya," kata Ketua Umum Pelti Balikpapan Dwiky Octavinas saat audiensi di Balai Kota, Jumat (5/1).
Menurutnya, lapangan tenis Manuntung, merupakan lapangan yang bersejarah, mengingat lapangan tenis tersebut merupakan lapangan pertama yang ada di Kota Balikpapan selain lapangan tenis Banua Patra.
Dwiky berharap, audiensi di Balai Kota Balikpapan terkait rencana pembangunan SMP Balikpapan Tengah tersebut pihak Pemkot dapat mempertimbangkan dan mendengarkan serta melakukan koordinasi dengan dinas pendidikan.
Sementara itu ketika dikonfirmasi pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan mengatakan telah menerima masukan dan berupaya mencarikan solusi.
"Tapi kami belum bisa memutuskan, dan akan membahas secara internal dulu," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan Irfan Taufiq
Kendati demikian, Disdik Balikpapan mengupayakan bagaimana nantinya sekolah bisa tetap terbangun dengan tidak menghapus fungsi lapangan tenis Manuntung tersebut dalam arti sekolah terbangun dengan bagus, fungsi lapangan tenis tetap ada.
"Yang jelas usulan dari audiensi ini kita bahas dulu di internal, teknisnya bagaimana, kalo sudah ada Detail Engineering Design (DED), kami akan sampaikan juga ke Pelti," katanya.
Diketahui sebelumnya rencana pembangunan sekolah SMP Negeri untuk tingkat menengah merupakan impian bagi warga yang tinggal di Kecamatan Balikpapan Tengah. Permintaan pembangunan itu kerap terdengar ketika anggota DPRD dari Daerah Pilih (Dapil) Selatan menggelar serap aspirasi.
Sebab, di kawasan itu tidak ada satupun sekolah Negeri untuk tingkat SMP, sejauh ini, untuk di Balikpapan Tengah hanya terdapat sejumlah sekolah milik swasta.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024
"Pada prinsipnya kami mendukung adanya penambahan sekolah SMP Negeri tersebut, akan tetapi apakah tidak ada solusi lain untuk penentuan lokasinya," kata Ketua Umum Pelti Balikpapan Dwiky Octavinas saat audiensi di Balai Kota, Jumat (5/1).
Menurutnya, lapangan tenis Manuntung, merupakan lapangan yang bersejarah, mengingat lapangan tenis tersebut merupakan lapangan pertama yang ada di Kota Balikpapan selain lapangan tenis Banua Patra.
Dwiky berharap, audiensi di Balai Kota Balikpapan terkait rencana pembangunan SMP Balikpapan Tengah tersebut pihak Pemkot dapat mempertimbangkan dan mendengarkan serta melakukan koordinasi dengan dinas pendidikan.
Sementara itu ketika dikonfirmasi pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan mengatakan telah menerima masukan dan berupaya mencarikan solusi.
"Tapi kami belum bisa memutuskan, dan akan membahas secara internal dulu," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan Irfan Taufiq
Kendati demikian, Disdik Balikpapan mengupayakan bagaimana nantinya sekolah bisa tetap terbangun dengan tidak menghapus fungsi lapangan tenis Manuntung tersebut dalam arti sekolah terbangun dengan bagus, fungsi lapangan tenis tetap ada.
"Yang jelas usulan dari audiensi ini kita bahas dulu di internal, teknisnya bagaimana, kalo sudah ada Detail Engineering Design (DED), kami akan sampaikan juga ke Pelti," katanya.
Diketahui sebelumnya rencana pembangunan sekolah SMP Negeri untuk tingkat menengah merupakan impian bagi warga yang tinggal di Kecamatan Balikpapan Tengah. Permintaan pembangunan itu kerap terdengar ketika anggota DPRD dari Daerah Pilih (Dapil) Selatan menggelar serap aspirasi.
Sebab, di kawasan itu tidak ada satupun sekolah Negeri untuk tingkat SMP, sejauh ini, untuk di Balikpapan Tengah hanya terdapat sejumlah sekolah milik swasta.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024