Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Jaya Mualimin telah memprogramkan penanggulangan demam berdarah dengue (DBD) di Balikpapan lewat vaksinasi Qdenga.
"Praktik pelaksanaan vaksinasi Dengue, khususnya di Provinsi Kalimantan Timur, seperti contoh sukses dari pilot program vaksinasi DBD di Kota Balikpapan," kata Jaya pada kegiatan Validasi Data Nasional bagi Pengelola Program DBD di Bogor, dalam keterangan yang diterima ANTARA di Samarinda, Selasa.
"Praktik pelaksanaan vaksinasi Dengue, khususnya di Provinsi Kalimantan Timur, seperti contoh sukses dari pilot program vaksinasi DBD di Kota Balikpapan," kata Jaya pada kegiatan Validasi Data Nasional bagi Pengelola Program DBD di Bogor, dalam keterangan yang diterima ANTARA di Samarinda, Selasa.
Kegiatan pengelolaan program penanganan DBD itu memperingati Asean Dengue Day (ADD) 2023 dan Kadinkes Kaltim hadir sebagai narasumber utama.
Validasi data nasional itu menjadi bagian dari upaya regional ASEAN memerangi penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang diperingati pada 15 Juni.
Validasi data nasional itu menjadi bagian dari upaya regional ASEAN memerangi penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang diperingati pada 15 Juni.
"Program itu diharapkan menjadi model bagi kabupaten dan kota lain di Indonesia untuk penanggulangan DBD," kata Jaya.
Baca juga: Teknik nyamuk mandul, strategi BRIN tekan demam berdarah
Baca juga: Teknik nyamuk mandul, strategi BRIN tekan demam berdarah
Pemilihan sasaran vaksinasi, menurutnya, didasarkan pada angka kejadian (Incidence Rate/IR) yang tinggi di sebagian besar kelurahan di Balikpapan.
Kelurahan Muara Rapak menjadi salah satu lokasi kejadian tinggi yaitu 60 kasus hingga September. Kemudian, kelurahan Mekar Sari dengan IR tertinggi sebesar 335,1 per 100.000 penduduk.
Kelurahan Muara Rapak menjadi salah satu lokasi kejadian tinggi yaitu 60 kasus hingga September. Kemudian, kelurahan Mekar Sari dengan IR tertinggi sebesar 335,1 per 100.000 penduduk.
"Kelompok usia 5-14 tahun tercatat sebagai penderita yang paling banyak terinfeksi DBD selama tiga tahun berturut-turut," katanya.
Vaksin Dengue Qdenga, lanjutnya, telah mendapatkan persetujuan dari BPOM dan terbukti efektif melawan keempat strain virus Dengue dan dapat diberikan kepada orang berusia 6-45 tahun.
Vaksinasi dilakukan dalam dua tahap injeksi dengan interval tiga bulan, serta melengkapi program vaksinasi nasional BIAS dan HPV yang sudah ada.
Baca juga: Kadinkes Kaltim: Wolbachia, upaya baru melawan demam berdarah
Baca juga: Kadinkes Kaltim: Wolbachia, upaya baru melawan demam berdarah
Peluncuran Vaksinasi DBD di Kota Balikpapan pada 12 November 2023 bertepatan dengan Peringatan Hari Kesehatan Nasional dan dihadiri oleh perwakilan Kemenkes, Pj Gubernur Kaltim, Walikota Balikpapan, serta mitra dari Takeda dan Biofarma.
Kegiatan itu menandai komitmen bersama dalam memerangi DBD dan meningkatkan kesehatan masyarakat di Kalimantan Timur.
"Dengan inisiatif itu, Balikpapan diharapkan mengurangi angka kejadian DBD dan menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya penanggulangan penyakit yang telah menjadi perhatian regional dan nasional ini," kata Jaya. (Adv/Dinkes Kaltim)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023