Ribuan masyarakat  Kota Samarinda, Kalimantan Timur melantunkan bacaan Salawat Jibril bersama pendakwah kondang asal Blitar, Jawa Timur Agus Muhammad Iqdam Kholid atau biasa dikenal dengan sapaan Gus Iqdam di Stadion Kadrie Oening Samarinda, pada Rabu malam.

Secara kompak sekitar 25 ribu para jamaah melantunkan pujian kepada Nabi Muhammad yang diiringi tabuhan rebana  dengan menyalakan flash hand Phone, saat itu lampu Stadion di matikan, sehingga menambah nuansa religius di lokasi tersebut.


Gus Iqdam mengaku takjub dengan antusias masyarakat yang hadir, karena Ia melihat para jamaah memenuhi areal lapangan hingga tribun di stadion, bahkan di luar pun masih berjubel ribuan orang memadati kawasan Stadion.

"Luar biasa pengajian pada malam ini, konser musik
Coldplay  kalah, yang datang mengalahkan opa- opa Korea "  canda Gus Iqdam saat membuka tausiyah.

Ia mengaku datang ke Samarinda dalam kondisi sakit , namun saat melihat antusias jamaah yang hadir sakitnya menjadi terobati.

" Tadi malam sebelum berangkat, pada Jam 3 pagi saya masih di infus, namun saat ini sakit saya langsung sembuh, karena begitu luar biasa antusias jamaah Sabilu Taubah ( ST) Kalimantan," jelasnya.

Kegiatan salawat berjamaah tersebut dilaksanakan dalam rangka memperingati Milad kedua Paguyuban masyarakat Jawa di Pulau Kalimantan yakni Silaturahmi Keluarga Jawa - Kalimantan (Si JAKA) ke dua.

Gus Iqdam mendoakan kepada para jemaah yang didominasi para garangan dan garangan wati, sebutan para jemaah yang sebelumnya kaum berandalan, agar selalu diberikan kesehatan dan kemuliaan dalam hidupnya. 

"Barang siapa orang dikehendaki oleh Allah untuk menjadi  orang baik, biarpun dengan latar belakang  garangan, garangan wati dan bahkan para pelarian dari Jawa sana, Tapi kemudian menuju kebaikan dan ketaatan kepada Allah, maka Allah  akan memuliakan orang tersebut, tanpa bantuan orang lain langsung dari pusat," kata Gus Iqdam.

Pada kesempatan itu, Gus Iqdam juga mengingatkan kepada para jamaah khususnya masyarakat Jawa sebagai perantau di Kalimantan untuk tetap menjaga, merawat dan melestarikan bumi yang dipijak.

" Jangan sampai, bumi yang menjadi sumber penghidupan ini dirusak, rawatlah bumi di Kaltim ini dengan sebaik baiknya," jelasnya.

Ketua Umum DPP Si Jaka Saefuddin Zuhri mengatakan kegiatan salawat berjamaah tersebut dilaksanakan dalam rangka memperingati Milad Sijaka ke-2.

"Pada ulang tahun paguyuban kami yang pertama,kami ingin membentuk sejumlah grup kesenian di Pulau Kalimantan khususnya di Kota Samarinda dan Alhamdulillah itu sudah terealisasi, Untuk gelaran milad kedua ini kami ingin fokus mendekatkan Si Jaka pada kegiatan religi yakni dengan kegiatan salawat berjamaah," kata Zuhri.

Kegiatan religi salawat berjamaah itu, lanjut Pria yang menjabat sebagai anggota DPRD Provinsi Kaltim itu, bertepatan dengan momentum menghadapi tahun politik yakni Pemilu serentak tahun 2024.


" Melalui iringan doa dan lantunan salawat itu, kami ingin bermunajat kepada sang Pencipta agar pelaksanaan pesta demokrasi Pemilu serentak tahun 2024 berlangsung dengan sukses aman tertib dan damai, dan semoga Indonesia bisa menjadi Negara  baldatun Thoyibatun warobbun Ghofur atau sebagai negeri yang baik yang diampuni Tuhan, yang dalam  falsafah Jawa  berarti "gemah ripah loh jinawi”," jelas Zuhri.

Zuhri menambahkan kegiatan salawat disertai dan dakwah oleh Gus Idham, diharapkan bisa menyentuh keluarga besar Si Jaka dan masyarakat Kota Samarinda untuk membawa manfaat positif bagi kehidupan dalam bermasyarakat.

"Si Jaka lahir dengan semangat untuk mempererat silaturahmi baik antara sesama warga Jawa, Kalimantan maupun seluruh warga dari daerah lain yang menetap Pulau Kalimantan, kami berharap kerukunan ini bisa terjaga erat, dan bisa menimbulkan efek positif bagi pemerintah dan masyarakat sekitar," jelas Zuhri.

Zuhri mengaku bersyukur dengan antusias masyarakat yang hadir pada kegiatan milad tersebut, Ia mengucapkan terima kasih atas partisipasi keluarga  besar si Jaka di Samarinda, Balikpapan, Berau dan bahkan ketua DPW si Jaka Kalimantan Selatan yang turut hadir.

" Kami juga menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada semua paguyuban lain yang ikut menyemarakkan acara ini, semoga kegiatan doa bersama ini membawa keberkahan menuju Pesta Demokrasi yang aman, tertib dan damai," jelas Zuhri.

Siti Karni, wanita 46 tahun asal Lamongan yang diberikan kesempatan berbicara pada kesempatan itu, mengaku menjadi jamaah ST Kalimantan dan sebagai penggemar Gus Iqdam.

" Yang saya sukai dari gus iqdam itu, ngajinya menusuk di hati," kata Siti merasa senang usai mendapatkan hadiah Rp 500 ribu dan sarung setelah melantunkan salawat nariyah

Warga asal Berau, Ibu Ummi pada kesempatan itu meminta doa kepada Gus Iqdam dan para jamaah yang hadir untuk mendoakan orang tuanya yang sakit.

Gus Iqdam mengamini doa Ibu Ummi dan meminta para jamaah melantunkan salawat Tibbil Qulub yang diyakini untuk menjaga kesehatan tubuh dan menjadi obat segala penyakit lahir ataupun batin kepada para jemaah yang hadir.


 

Pewarta: Arumanto

Editor : Arumanto


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023