Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav membantu menyediakan sarana air bersih layak minum bagi masyarakat Kelurahan Mentawir, Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
“Kami berikan paket penyulingan air payau menjadi air tawar dan depot pengisian air dengan galon isi ulang,” kata Junior Manager Perencanaan dan Evaluasi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) AirNav Balikpapan Mario Hendrawan, Minggu.
Yang disuling adalah air Sungai Mentawir dan kemudian air hasil sulingan menjadi air baku bagi air galon isi ulang.
“Kapasitas depot air isi ulangnya 50 galon per hari,” kata Mario. Kapasitas itu cukup untuk masyarakat dua RT di kawasan tersebut.
“Kami sangat berterima kasih,” kata Kepala Adat Paser di Mentawir Sahnan.
Baca juga: Airnav Indonesia siap berikan layanan navigasi penerbangan wilayah Natuna
Sebelum ada fasilitas yang ditempatkan di halaman Kantor Kelurahan Mentawir itu, warga harus beli air untuk minum ke kampung tetangga yang jaraknya 9 km dari Mentawir.
Kelurahan Mentawir merupakan satu wilayah yang akan menjadi bagian dari Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Warga bekerja sebagai nelayan dan banyak juga yang menjadi petani.
Pasokan air bersih hanya berasal dari sungai dan embung, yang tidak dapat diminum karena airnya payau. Selain itu, terdapat area pertambangan yang berlokasi berdekatan dengan dua aliran anak Sungai Mentawir.
Kondisi ini kemudian menyebabkan penduduk Kelurahan Mentawir terpaksa mencari sumber air bersih alternatif dari lokasi yang relatif jauh.
Mario Hendrawan juga menjelaskan program TJSL AirNav Indonesia untuk Kelurahan Mentawir yang merupakan program prioritas BUMN ini, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dengan menjamin ketersediaan air bersih, meningkatkan kesehatan, mengurangi beban ekonomi, meningkatkan produktivitas masyarakat dan meningkatkan kualitas lingkungan.
Baca juga: Presiden pantau persemaian Mentawir sebagai bentuk komitmen lingkungan
Menurut Mario, program ini juga sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2030, khususnya SDGs 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera), SDGs 6 (Akses Air Bersih dan Sanitasi), dan SDGs 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab).
"Dengan adanya program ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kelurahan Mentawir dan mendukung pembangunan IKN yang berkelanjutan," katanya pula.
Berkaitan air Sungai Mentawir yang dijadikan air baku, menurut warga RT 4 Ria Andini, jika ingin dijadikan air minum, harus diendapkan dulu selama dua sampai tiga hari dulu. “Kalau nggak ya masih kuning dan bau. Tapi kalau mandi sama cuci baju saja bisa langsung,” kata Ria.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023