Tenggarong (ANTARA Kaltim)  - Ribuan benda bersejarah milik Indonesia, termasuk barang berharga milik berbagai kerajaan di sejumlah daerah di Kalimantan Timur yang berada di Belanda, kemungkinan besar akan dikembalikan.

Kabar soal ini terungkap ketika Komisi IV DPRD Kaltim melakukan kunjungan kerja ke Museum Mulawarman Tenggarong Kutai Kertanegara, Senin (7/4). Jika ini benar terjadi maka dapat menjadi momentum penting kebangkitan museum di Kaltim yang sejauh ini terkesan mati suri.

Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Ahmad Abdullah mengatakan, Belanda lewat museum Leiden Belanda yang banyak menampung benda bersejarah Tanah Air, sudah menyepakati proses itu.

Bahkan belakangan beberapa barang sejarah sudah dikembalikan ke beberapa kerajaan di Tanah Jawa. Hal ini menandakan betapa negeri itu sangat mnenghargai nilai sejarah sebagai dasar budaya masyarakat.

“Ini harusnya segera ditindak lanjuti oleh pemerintah dan pihak terkait agar sejumlah bukti sejarah milik masyarakat Kaltim bisa segera kembali kepada pemiliknya. Jangan sampai berlarut-larut, karena khawatir Belanda akan mengurungkan niatnya karena sesuatu dan lain hal,” tegas Abdullah.

Kuncinya adalah bagaimana kekuatan diplomasi dari pemerintah pusat yang terlebih dahulu ditunjukkan oleh pemerintah daerah baik Kukar maupun Kaltim dalam melakukan pendataan sejumlah barang sejarah.

Tidak hanya Kerajaan Kutai melainkan kerajaan lain di wilayah Kaltimantan Timur, untuk selanjutnya berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan pejabat berwenang yang terkait, guna menjadi bahan rujukan ketika melakukan klaim ke Belanda.

“Jika melihat kondisi Museum Mulawarman salah satunya, bisa terlihat bahwa banyak barang koleksi museum yang merupakan replika, sedangkan aslinya entah dimana. Ini juga membuat sebagian peneliti maupun masyarakat seakan kurang tertarik,” kata Abdullah.

Politikus PKS itu menyebutkan tidak kalah pentingnya adalah fisik dari museum yang harus representatif, aman dan nyaman. Agar bisa menarik minat pengunjung. Selain tentu saja program promosi yang kuat dan berkelanjutan.

“Dibutuhkan sinergitifitas baik swasta, pemerintah daerah, provinsi hingga pusat dalam membangun budaya melalui museum-museum di daerah agar jangan sampai anak bangsa kehilangan jati dirinya,” tegas Abdullah.(Humas DPRD Kaltim/adv/bar/dhi/met)




Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014