Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pembangunan jembatan Balikpapan-Penajam melalui coastal road Nipah-Nipah-Balikpapan yang merupakan proyek infrastruktur Pemprov Kaltim, sampai saat ini belum didukung oleh dana APBD maupun APBN. Meski kemungkinan besar pelaksanaan pembangunannya akan dilaksanakan oleh pihak swasta.

Anggota Komisi III DPRD Kaltim Jawad Sirajuddin mengungkapkan, seharusnya pembangunan jembatan Balikpapan-Penajam melalui coastal road ini butuh dukungan berbagai pihak, yang paling utama adalah dukungan APBN darinpusat. “Biaya yang dihabiskan akan sangat banyak. Perlu komunikasi antarpemkot, pemkab, pemprov serta pemerintah pusat,” urai Jawad.

Menurut Jawad pertemuan secara rutin untuk membahas pembangunan jembatan ini perlu dilakukan. Karena dengan didukung dana dari berbagai pihak, maka pengerjaan akan terlaksana. Ia tidak ingin megaproyek jembatan ini bernasib seperti jembatan Mahkota II yang kini hanya menjadi “patung’.

“Jangan sampai nasibnya seperti Mahkota II. APBD sudah banyak digelontorkan namun masih belum terselesaikan karena tidak dibantu oleh APBN. Jadi, jika ada proyek sejenis, pendanaannya harus disesuaikan dengan anggaran daerah,” ucapnya.

Jawad menguraikan, idealnya pembangunan jembatan adalah 3 tahun dengan dana yang memadai dan persiapan yang matang. “Sangat bagus apabila terealisasi dengan segera, karena menyangkut kepentingan masyarakat. Apapun yang berkaitan dengan kebutuhan masyarakat harus segera diutamakan,” ucapnya.

Dengan dibangunnya jembatan Balikpapan-Penajam ini tentunya akan mengatrol perkembangan pembangunan wilayah Penajam, dan Paser. Termasuk mendukung aktivitas perekonomian Penajam - Paser dengan Balikpapan dan sekitarnya.

“Dampak positifnya, roda perekonomian masyarakat Paser, Penajam dan Balikpapan bakal melesat. Karenanya partisipasi pemerintah sangat diharapkan untuk mempercepat proses pembangunannya,” harapnya. (Humas DPRD Kaltim/adv/aul/dhi/met)









Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014