Provinsi Kalimantan Timur melakukan ekspor komoditas perikanan dan hasil laut senilai Rp232,6 miliar pada Januari - Juni 2023, berdasarkan hasil pendataan Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPMKHP) Balikpapan.

“Terdapat berbagai jenis perikanan yang diekspor ke belasan negara tujuan, namun yang paling dominan terdapat lima komoditas ekspor,” kata Kepala BKIPMKHP Kota Balikpapan Eko Sulystianto saat melakukan pertemuan di Diskominfo Kaltim di Samarinda, Jumat.

Belasan negara yang menjadi tujuan ekspor perikanan ini adalah China, Jepang, Malaysia, Singapura, Inggris, Amerika Serikat, Korea Selatan, Filipina, India Uni Emirat Arab, Thailan, Switzerland, dan Vietnam.

Sedangkan lima komoditas perikanan yang paling dominan itu adalah udang windu sebanyak 712 ton dengan nilai Rp122,63 miliar, kepiting sebanyak 405 ton dengan nilai Rp46,15 miliar, udang pink sebanyak 94 ton dengan nilai Rp8,59 miliar, kerapu 131 ton senilai Rp13,84 miliar, dan udang putih 117 ton senilai 14,37 ton.

Ia juga mengatakan, untuk ekspor ke belasan negara tersebut sepanjang 2022 sebesar 549,856 miliar, terdiri atas udang windu sebanyak 1.415 ton dengan nilai Rp290,37 miliar.

Ekspor kepiting sebanyak 966 ton dengan nilai Rp121,6 miliar, udang pink 427 ton senilai Rp52,45 miliar, kerapu 203 ton senilai 18,15 miliar, dan udang putih sebanyak 243 ton dengan nilai Rp28,33 miliar.

Sedangkan sepanjang tahun 2021, lanjutnya, ekspor ke belasan negara itu mencapai Rp574,12 miliar dengan rincian untuk komoditas udang windu sebanyak 1.689 ton dengan nilai sebesar Rp339,46 miliar.

“Ekspor kepiting sebanyak 1.381 ton dengan nilai Rp96,53 miliar, ekspor udang pink sebanyak 604 ton dengan nilai Rp75,17 miliar, kerapu sebanyak 278 ton dengan nilai 23,29 miliar, dan ekspor udang putih sebanyak 241 ton dengan nilai Rp26,08 miliar,” kata Eko.
 

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023