Samarinda (ANTARA Kaltim)- Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak selama dua hari berturut-turut – 28-29 Januari akan memimpin pertemuan di Samarinda dalam forum Rembuk Ketahanan Pangan dan Rembuk Kesehatan se-Kaltim dan Kaltara.
Kedua sektor pembangunan tersebut diangkat dalam rangka mewujudkan Visi Kaltim Maju 2018 melalui perencanaan dan prgram yang akan dijalankan, sekaligus membahas dan mencarikan jalan keluar terhadap berbagai permasalahan yang terjadi.
â€Karena itu Gubernur akan menggelar rembuk ketahanan pangan dan kesehatan se-Kaltim,†kata Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Kaltim, Drs S Adiyat.
Menurutnya, Rembuk Ketahanan Pangan dilaksanakan pada 28 Januari dan Rembuk Kesehatan pada 29 Januari. â€Untuk itu, diharapkan kehadiran seluruh stakeholder bidang ketahanan pangan dan kesehatan se-Kaltim, termasuk utamanya Bupati/Walikota. Kehadiran Kepala Daerah sangat diharapkan, tidak diwakilkan sebagai bentuk kepedulian Bupati/Walikota pada sektor ketahanan pangan dan kesehatan di daerah masing-masing,†lanjut Adiyat.
Ditambahkan, masing-masing rembuk tersebut direncanakan akan dihadiri lebih kurang 300 undangan dari berbagai pelaku pembangunan bidang ketahanan pangan dan kesehatan, termasuk pers dan media cetak.
Seperti juga yang diharapkan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, Adiyat mengharapkan kedua rembuk tersebut mendapat perhatian serius. â€Mari kita kupas tuntas masalah ketahanan pangan dan kesehatan agar Visi Kaltim Maju 2018 dapat kita wujudkan dengan baik,†katanya.
TANDA TANGAN
Kepala BKPP Kaltim H Fuad Asadin menambahkan, pada rembuk ketahanan pangan, pihaknya menggalang keterlibatan semua unsur dan kekuatan dalam mewujudkan ketahanan pangan di Kaltim dan Kaltara, dengan melakukan penandatanganan 55 instansi di tingkat provinsi hingga kabupaten dan kota sebagai komitmen bersama.
Adapun 55 instansi pembuat pernyataan tersebut yakni Pejabat Gubernur Kaltara, Ketua DPRD Kaltim, Pangdam VI Mulawarman dan Kapolda Kaltim, Kepala Kejaksaan Tinggi Kaltim serta Walikota Samarinda dan Balikpapan serta Tarakan dan Bontang.
Bupati Kabupaten Kutai Kartanegara, Bupati Kutai Timur dan Bupati Kutai Barat serta Bupati Penajam Paser Utara, Bupati Paser dan Bupati Berau, Bupati Bulungan dan Bupati Mahakam Ulu serta Bupati Nunukan
Bupati Kabupaten Malinau dan Bupati Tana Tidung serta Rektor Universitas Mulawarman, Kakanwil BPN Kaltim, Kakanwil Agama Kaltim dan Kepala Bappeda dan Kepala BKPP dan Kepala BPPMD serta Kepala Balitbangda.
Kepala Badan Pengelolaan, Pedalaman dan Daerah Terpencil serta Kepala Dinas PU dan Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Kepala Dinas Peternakan serta Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan.
Kepala Dinas Kehutanan dan Kepala Dinas Perkebunan serta Kepala Dinas Perindagkop UMKM dan Kepala Dinas Perhubungan, Kepala Disnakertrans serta Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala BPTP serta Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kaltim.
Direktur Utama Bank Kaltim dan pimpinan Bank Rakyat Indonesia Cabang Samarinda, pimpinan Bank Negara Indonesia Cabang Samarinda dan pimpinan Bank Mandiri Cabang Samarinda serta pimpinan Bank Bukopin Cabang Samarinda.
Kepala Bulog Kaltim dan kepala Balai POM Kaltim serta Dirut PT Pupuk Kaltim, Ketua KADIN dan Ketua KTNA serta Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia, Ketua Tim Faperta dan Ketua Tim Fakultas Peternakan serta Ketua Tim Fakultas Perikanan dan Ketua Tim Fakultas Kehutanan Unmul.
Menurut Fuad, pertemuan bertujuan mewujudkan kesamaan gerak dan langkah para pihak dalam meningkatkan ketahanan pangan. Meningkatkan efektivitas pemanfaatan sumberdaya melalui pernyataan komitmen, program dan kegiatan yang jelas. Selain itu, tersedianya acuan dasar dalam penyusunan rencana target-target yang konkrit dalam pengembangan program dan kegiatan ketahanan pangan 2014-2018. Komitmen kepastian ketersediaan lahan pengembangan areal pangan lestari di seluruh kabupaten dan kota.
“Nanti juga ada Deklarasi Penyuluh Swadaya Masyarakat Kehutanan dan launching Prima 3 melalui penyerahan Sertifikat Prima 3 oleh Gubernur kepada dua petani yang telah mampu memproduksi panganan segar yang aman dikonsumsi,†ungkap Fuad. ((Humas Prov Kaltim/ri/yans)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014
Kedua sektor pembangunan tersebut diangkat dalam rangka mewujudkan Visi Kaltim Maju 2018 melalui perencanaan dan prgram yang akan dijalankan, sekaligus membahas dan mencarikan jalan keluar terhadap berbagai permasalahan yang terjadi.
â€Karena itu Gubernur akan menggelar rembuk ketahanan pangan dan kesehatan se-Kaltim,†kata Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Kaltim, Drs S Adiyat.
Menurutnya, Rembuk Ketahanan Pangan dilaksanakan pada 28 Januari dan Rembuk Kesehatan pada 29 Januari. â€Untuk itu, diharapkan kehadiran seluruh stakeholder bidang ketahanan pangan dan kesehatan se-Kaltim, termasuk utamanya Bupati/Walikota. Kehadiran Kepala Daerah sangat diharapkan, tidak diwakilkan sebagai bentuk kepedulian Bupati/Walikota pada sektor ketahanan pangan dan kesehatan di daerah masing-masing,†lanjut Adiyat.
Ditambahkan, masing-masing rembuk tersebut direncanakan akan dihadiri lebih kurang 300 undangan dari berbagai pelaku pembangunan bidang ketahanan pangan dan kesehatan, termasuk pers dan media cetak.
Seperti juga yang diharapkan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, Adiyat mengharapkan kedua rembuk tersebut mendapat perhatian serius. â€Mari kita kupas tuntas masalah ketahanan pangan dan kesehatan agar Visi Kaltim Maju 2018 dapat kita wujudkan dengan baik,†katanya.
TANDA TANGAN
Kepala BKPP Kaltim H Fuad Asadin menambahkan, pada rembuk ketahanan pangan, pihaknya menggalang keterlibatan semua unsur dan kekuatan dalam mewujudkan ketahanan pangan di Kaltim dan Kaltara, dengan melakukan penandatanganan 55 instansi di tingkat provinsi hingga kabupaten dan kota sebagai komitmen bersama.
Adapun 55 instansi pembuat pernyataan tersebut yakni Pejabat Gubernur Kaltara, Ketua DPRD Kaltim, Pangdam VI Mulawarman dan Kapolda Kaltim, Kepala Kejaksaan Tinggi Kaltim serta Walikota Samarinda dan Balikpapan serta Tarakan dan Bontang.
Bupati Kabupaten Kutai Kartanegara, Bupati Kutai Timur dan Bupati Kutai Barat serta Bupati Penajam Paser Utara, Bupati Paser dan Bupati Berau, Bupati Bulungan dan Bupati Mahakam Ulu serta Bupati Nunukan
Bupati Kabupaten Malinau dan Bupati Tana Tidung serta Rektor Universitas Mulawarman, Kakanwil BPN Kaltim, Kakanwil Agama Kaltim dan Kepala Bappeda dan Kepala BKPP dan Kepala BPPMD serta Kepala Balitbangda.
Kepala Badan Pengelolaan, Pedalaman dan Daerah Terpencil serta Kepala Dinas PU dan Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Kepala Dinas Peternakan serta Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan.
Kepala Dinas Kehutanan dan Kepala Dinas Perkebunan serta Kepala Dinas Perindagkop UMKM dan Kepala Dinas Perhubungan, Kepala Disnakertrans serta Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala BPTP serta Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kaltim.
Direktur Utama Bank Kaltim dan pimpinan Bank Rakyat Indonesia Cabang Samarinda, pimpinan Bank Negara Indonesia Cabang Samarinda dan pimpinan Bank Mandiri Cabang Samarinda serta pimpinan Bank Bukopin Cabang Samarinda.
Kepala Bulog Kaltim dan kepala Balai POM Kaltim serta Dirut PT Pupuk Kaltim, Ketua KADIN dan Ketua KTNA serta Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia, Ketua Tim Faperta dan Ketua Tim Fakultas Peternakan serta Ketua Tim Fakultas Perikanan dan Ketua Tim Fakultas Kehutanan Unmul.
Menurut Fuad, pertemuan bertujuan mewujudkan kesamaan gerak dan langkah para pihak dalam meningkatkan ketahanan pangan. Meningkatkan efektivitas pemanfaatan sumberdaya melalui pernyataan komitmen, program dan kegiatan yang jelas. Selain itu, tersedianya acuan dasar dalam penyusunan rencana target-target yang konkrit dalam pengembangan program dan kegiatan ketahanan pangan 2014-2018. Komitmen kepastian ketersediaan lahan pengembangan areal pangan lestari di seluruh kabupaten dan kota.
“Nanti juga ada Deklarasi Penyuluh Swadaya Masyarakat Kehutanan dan launching Prima 3 melalui penyerahan Sertifikat Prima 3 oleh Gubernur kepada dua petani yang telah mampu memproduksi panganan segar yang aman dikonsumsi,†ungkap Fuad. ((Humas Prov Kaltim/ri/yans)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014