Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian mengatakan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi model Guru Penggerak bagi Indonesia masa depan, karena Ibu Kota Negara (IKN) telah pindah ke provinsi ini.

"Jakarta mungkin Indonesia masa kini, tapi Kaltim dengan adanya IKN tentu menjadi Indonesia masa depan, sehingga peran guru harus dikuatkan, termasuk Guru Penggerak," ujar Hetifah yang merupakan wakil rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kaltim saat dihubungi dari Samarinda, Jumat.

Menurutnya, Balikpapan menjadi kota yang paling merasakan dampak dari IKN karena lokasinya yang berdampingan dan secara infrastruktur sudah siap.

Untuk itu, lanjutnya, Kota Balikpapan harus bisa menjadi percontohan dan referensi bagi guru-guru di kota lain. Tentunya hal ini didasarkan dari kualitas dan kompetensi guru yang memang sudah ada di Balikpapan.

Ia juga menyampaikan harapan terhadap Guru Penggerak untuk bisa mendorong tumbuh kembang murid secara holistik sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.

Namun demikian, kata dia, hal itu bukan berarti perubahan yang dilakukan harus secara besar-besaran. Menurutnya, perubahan kecil pun jika dilakukan secara terus menerus pasti akan berdampak besar, baik terhadap sekolah maupun masyarakat luas.

"Apalagi dengan adanya IKN, bukan hanya orang dari seluruh penjuru Indonesia yang akan datang, tetapi orang-orang dari berbagai penjuru dunia pun pasti datang dan menyaksikan langsung," katanya.

Sebelumnya saat Sosialisasi Program Guru Penggerak di Balikpapan pada 12 Juli 2023, Hetifah mengatakan terkait dengan akan banyaknya tamu ke Kaltim karena ada IKN, maka dalam mencetak Profil Pelajar Pancasila, toleransi dan kebinekaan global sebagai bagian edukasi dari Guru Penggerak harus terus dijunjung.

Sosialisasi Program Guru Penggerak ini diinisiasi oleh Wakil Ketua Komisi X DPR RI bersama Balai Guru Penggerak Provinsi Kaltim dan dihadiri lebih dari 200 guru dan kepala sekolah dari berbagai tingkatan mulai TK, SD, SMP, SMA/SMK dan yang sederajat.
 

 

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023