Samarinda (ANTARA Kaltim) - PT Pertamina segera mensuplai 15.000 tabung elpiji ukuran 3 kilogram ke Kota Tarakan, Kalimantan Utara pasca karamnya KM Jaya Utama 2 di perairan Kabupaten Berau, yang mengangkut 10.400 tabung elpiji.
"Kemarin (Selasa) kami telah mengirim 10.000 tabung elpiji ukuran 3 kilogram dari Kota Balikpapan menuju Kota Tarakan dan dalam waktu dekat akan kembali mengirimkan 5.000 elpiji," ungkap Eksternal Relations PT Pertamina (Persero) Marketing Regional VI Kalimantan, Rudy Biantoro, dihubungi dari Samarinda, Rabu malam.
Langklah cepat itu dilakukan PT Pertamina kata Rudy Biantoro sebagai upaya mengantisipasi keresahan masyarakat terkait elpiji bersubsidi pasca tenggelamnya KM Jaya Utama 2 yang memuat 10. 400 tabung elpiji ukuran 3 kilogram.
"Jadi, kami menghimbau masyarakat agar tidak perlu panik dan khawatir karena PT Pertamina telah mengantisipasi pasca karamnya KM Jaya Utama 2 yang memuat suplai elpiji bersubsidi ke Kota Tarakan," kata Rudy Biantoro.
Ia membenarkan, KM Jaya Utama 2 itu karam pada Minggu (12/1) sekitar pukul 14.00 Wita akibat dihantam gelombang dan angin kencang di sekitar perairan Tanjung Batu, Kabupaten Berau.
"Akibat cuaca buruk tersebut, air masuk ke kapal dan pompa yang digunakan tidak mampu membuang air hingga akhirnya kapal oleng dan karam," ujar Rudy.
Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tarakan, Harianto menyatakan, hingga Rabu, tim SAR masih mencari seorang dari tujuh anak buah kapal KM Jaya Utama 2 yang karam di perairan Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, Minggu (12/1).
Kapal yang bermuatan lebih dari 10.000 tabung elpiji ukuran 3 kilogram dengan tujuh anak buah kapal (ABK) itu berlayar dari Kota Balikpapan menuju Kota Tarakan.
"KM Jaya Utama 2 itu diperkirakan karam di wilayah perairan Kabupaten Berau pada hari Minggu (12/1) sekitar pukul 14.00 Wita," ungkap Harianto.
Ia menegaskan bahwa enam ABK lanjut Harianto berhasil diselamatkan, sementara satu lainnya hingga kini masih dalam pencarian.
"Enam orang ABK berhasil selamat, ada yang bahkan diselamatkan setelah dua hari sempat terombang-ambing di laut selama dua hari, sementara seorang ABK atas nama Nanang hingga kini masih dalam pencarian," kata Harianto.
Berdasarkan keterangan pemilik kapal bernama H.Idris, KM Jaya Utama 2 masih layak berlayar dengan dilengkapi fasilitas keamanan pelayaran.
"Enam ABK yang berhasil selamat itu, yakni Kamal, Karman, Kamil, D. Indra, serta Arif telah dievakuasi ke Kota Tarakan," ungkap Harianto.
Tim gabungan dari Polair dan SAR Tarakan, Polsek Tanjung Batu serta Polres Berau lanjut Harianto masih terus melakukan pencarian satu ABK KM Jaya Indah 2 tersebut.
"Pencarian ABK yang hilang pada hari ini (Rabu telah dihentikan, yakni sekitar pukul 18.00 Wita dan tim SAR gabungan akan melanjutkan pencarin besok (Kamis, 16/1). Pencarian hari ini dilakukan di sekitar wilayah perairan Maratua dan Pulau Panjang," kata Harianto. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014
"Kemarin (Selasa) kami telah mengirim 10.000 tabung elpiji ukuran 3 kilogram dari Kota Balikpapan menuju Kota Tarakan dan dalam waktu dekat akan kembali mengirimkan 5.000 elpiji," ungkap Eksternal Relations PT Pertamina (Persero) Marketing Regional VI Kalimantan, Rudy Biantoro, dihubungi dari Samarinda, Rabu malam.
Langklah cepat itu dilakukan PT Pertamina kata Rudy Biantoro sebagai upaya mengantisipasi keresahan masyarakat terkait elpiji bersubsidi pasca tenggelamnya KM Jaya Utama 2 yang memuat 10. 400 tabung elpiji ukuran 3 kilogram.
"Jadi, kami menghimbau masyarakat agar tidak perlu panik dan khawatir karena PT Pertamina telah mengantisipasi pasca karamnya KM Jaya Utama 2 yang memuat suplai elpiji bersubsidi ke Kota Tarakan," kata Rudy Biantoro.
Ia membenarkan, KM Jaya Utama 2 itu karam pada Minggu (12/1) sekitar pukul 14.00 Wita akibat dihantam gelombang dan angin kencang di sekitar perairan Tanjung Batu, Kabupaten Berau.
"Akibat cuaca buruk tersebut, air masuk ke kapal dan pompa yang digunakan tidak mampu membuang air hingga akhirnya kapal oleng dan karam," ujar Rudy.
Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tarakan, Harianto menyatakan, hingga Rabu, tim SAR masih mencari seorang dari tujuh anak buah kapal KM Jaya Utama 2 yang karam di perairan Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, Minggu (12/1).
Kapal yang bermuatan lebih dari 10.000 tabung elpiji ukuran 3 kilogram dengan tujuh anak buah kapal (ABK) itu berlayar dari Kota Balikpapan menuju Kota Tarakan.
"KM Jaya Utama 2 itu diperkirakan karam di wilayah perairan Kabupaten Berau pada hari Minggu (12/1) sekitar pukul 14.00 Wita," ungkap Harianto.
Ia menegaskan bahwa enam ABK lanjut Harianto berhasil diselamatkan, sementara satu lainnya hingga kini masih dalam pencarian.
"Enam orang ABK berhasil selamat, ada yang bahkan diselamatkan setelah dua hari sempat terombang-ambing di laut selama dua hari, sementara seorang ABK atas nama Nanang hingga kini masih dalam pencarian," kata Harianto.
Berdasarkan keterangan pemilik kapal bernama H.Idris, KM Jaya Utama 2 masih layak berlayar dengan dilengkapi fasilitas keamanan pelayaran.
"Enam ABK yang berhasil selamat itu, yakni Kamal, Karman, Kamil, D. Indra, serta Arif telah dievakuasi ke Kota Tarakan," ungkap Harianto.
Tim gabungan dari Polair dan SAR Tarakan, Polsek Tanjung Batu serta Polres Berau lanjut Harianto masih terus melakukan pencarian satu ABK KM Jaya Indah 2 tersebut.
"Pencarian ABK yang hilang pada hari ini (Rabu telah dihentikan, yakni sekitar pukul 18.00 Wita dan tim SAR gabungan akan melanjutkan pencarin besok (Kamis, 16/1). Pencarian hari ini dilakukan di sekitar wilayah perairan Maratua dan Pulau Panjang," kata Harianto. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014