Ketua Komisi VIII DPR Ashabul Kahfi membenarkan terdapat jemaah haji Indonesia yang terlantar di Muzdalifah, Makkah, Arab Saudi pada Rabu (28/6) pagi sampai menjelang siang.

"Alhamdulillah sampai pukul 13.30 waktu Arab Saudi, seluruh jamaah yang ada di Muzdalifah sudah di evakuasi ke Mina. Walaupun tadi, sempat ada dua orang jamaah yang pingsan saat lagi menunggu ambulans," ujar Ashabul dalam keterangan resmi, Rabu.

Kahfi mengatakan penyebab jemaah Indonesia terlantar yaitu cuaca ekstrem dan panas. Kemudian, ada keterlambatan evakuasi jemaah haji Indonesia dari Muzdalifah ke Mina.

"Keterlambatan itu karena ada kemacetan yang luar biasa, sehingga kendaraan yang membawa jemaah dari Muzdalifah ke Mina, untuk kembali lagi mengambil jemaah mengalami hambatan kemacetan yang luar biasa," katanya.
Kahfi mengungkapkan tidak ada pasokan makanan dan minuman di Muzdalifah. Sebab, lokasi itu hanya untuk tempat perhentian sementara.

"Tetapi kemarin kami dari DPR sudah menyampaikan ke Kementerian Agama agar mengantisipasi kemungkinan terjadinya darurat situasi di Muzdalifah. Tetapi ya, mungkin karena faktor mobilitas lalu lintas yang sangat padat, sehingga penyediaan minuman dan makanan itu agak terlambat," ujarnya.
 
Dalam kesempatan yang sama, Ketua PPIH Arab Saudi Subhan Cholid menjelaskan ketiadaan pasokan makanan dan minuman di Muzdalifah, karena jemaah hanya melintas satu setengah malam.

"Kami bekali jemaah konsumsi ketika masih di Arafah. Jadi mereka membawa bekal masing-masing dari Arafah menuju ke Muzdalifah. Nah hari ini (Rabu) memang ada keterlambatan angkutan di Muzdalifah yang mestinya pagi-pagi jemaah itu sudah berada di Mina dan langsung diberikan sarapan di Mina," kata Subhan.
 
Subhan juga tidak menampik mengenai tidak dipersiapkannya konsumsi di Muzdalifah.

"Jadi, kami sudah minta maksimal untuk memberikan konsumsi dan sarapan pagi di Muzdalifah. Tapi karena aktifitas lalu lintas terlampau padat, sehingga terjadi keterlambatan-keterlambatan," kata Subhan.

Pewarta: Narda Margaretha Sinambela

Editor : Imam Santoso


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023