Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Pemkot Balikpapan segera mengganti pemakaian bahan bakar minyak (BBM) menjadi bahan bakar gas (BBG) untuk kendaraan bermotor dinas Pemkot Balikpapan.
"Pemkot akan siapkan alat converternya sehingga semua bisa menggunakan gas," kata Asisten II Sekretaris Kota Balikpapan Bidang Ekonomi dan Kesra Sri Soetantinah, Sabtu.
Jika dihitung, menurut dia, setiap mobil memerlukan dana Rp12 juta untuk pembelian dan pemasangan converter tersebut. Namun demikian, setelah itu ia bisa mengonsumsi bahan bakar gas yang saat ini tersedia melimpah dan sangat murah.
Dengan demikian, mulai 2014 ini Pemkot Balikpapan tidak akan menggunakan lagi mobil dinas berbahan bakar minyak. Seandainya diperlukan, kendaraan dinas yang dibeli mulai 2014 sudah berupa jenis kendaraan yang menggunakan BBG.
Perubahan dari bahan bakar minyak ke gas menjadi pilihan mengingat besarnya konsumsi BBM kendaraan-kendaraan dinas Pemkot yakni mencapai Rp15 milliar per tahun. Apalagi, Peraturan Menteri ESDM Nomor 1/2013 menegaskan, mobil dan motor dinas tak boleh menggunakan BBM bersubsidi.
Setelah mobil-mobil dinas, giliran berikutnya adalah mobil-mobil angkutan kota atau angkot. Sekurangnya ada 1.200 angkot di Balikpapan untuk semua jurusan dalam kota.
"Kami harapkan akhirnya seluruh masyarakat beralih ke gas, bahan bakar yang lebih murah dan lebih ramah lingkungan," kata Soetantinah. Untuk mendukung program ini, Pemkot bahkan memulainya dengan memfasilitasi izin pendirian stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG). Ada empat SPBG yang sedang dibangun di tepi jalan ramai sehingga gampang diakses oleh masyarakat.
"Akhir Desember ini pembangunan SPBG ditargetkan sudah rampung sehingga sudah bisa dioperasioalkan mulai tahun baru nanti, " kata Soetantinah lagi.
Pembangunan SPBG tersebut dimulai sejak Juli 2013 yang dikerjakan dua kontraktror pemenang tender yakni PT Pratiwi Putri Sulung dan PT Bali Graha Surya.
SPBG tersebut dibangun di Jalan Pattimura tak jauh dari Terminal Batu Ampar di Balikpapan Utara, di Jalan MT Harjono (Ring Road), Jalan Marsma R Iswahjudi, dan di kawasan Karang Anyar Balikpapan Barat. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
"Pemkot akan siapkan alat converternya sehingga semua bisa menggunakan gas," kata Asisten II Sekretaris Kota Balikpapan Bidang Ekonomi dan Kesra Sri Soetantinah, Sabtu.
Jika dihitung, menurut dia, setiap mobil memerlukan dana Rp12 juta untuk pembelian dan pemasangan converter tersebut. Namun demikian, setelah itu ia bisa mengonsumsi bahan bakar gas yang saat ini tersedia melimpah dan sangat murah.
Dengan demikian, mulai 2014 ini Pemkot Balikpapan tidak akan menggunakan lagi mobil dinas berbahan bakar minyak. Seandainya diperlukan, kendaraan dinas yang dibeli mulai 2014 sudah berupa jenis kendaraan yang menggunakan BBG.
Perubahan dari bahan bakar minyak ke gas menjadi pilihan mengingat besarnya konsumsi BBM kendaraan-kendaraan dinas Pemkot yakni mencapai Rp15 milliar per tahun. Apalagi, Peraturan Menteri ESDM Nomor 1/2013 menegaskan, mobil dan motor dinas tak boleh menggunakan BBM bersubsidi.
Setelah mobil-mobil dinas, giliran berikutnya adalah mobil-mobil angkutan kota atau angkot. Sekurangnya ada 1.200 angkot di Balikpapan untuk semua jurusan dalam kota.
"Kami harapkan akhirnya seluruh masyarakat beralih ke gas, bahan bakar yang lebih murah dan lebih ramah lingkungan," kata Soetantinah. Untuk mendukung program ini, Pemkot bahkan memulainya dengan memfasilitasi izin pendirian stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG). Ada empat SPBG yang sedang dibangun di tepi jalan ramai sehingga gampang diakses oleh masyarakat.
"Akhir Desember ini pembangunan SPBG ditargetkan sudah rampung sehingga sudah bisa dioperasioalkan mulai tahun baru nanti, " kata Soetantinah lagi.
Pembangunan SPBG tersebut dimulai sejak Juli 2013 yang dikerjakan dua kontraktror pemenang tender yakni PT Pratiwi Putri Sulung dan PT Bali Graha Surya.
SPBG tersebut dibangun di Jalan Pattimura tak jauh dari Terminal Batu Ampar di Balikpapan Utara, di Jalan MT Harjono (Ring Road), Jalan Marsma R Iswahjudi, dan di kawasan Karang Anyar Balikpapan Barat. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013