Jumlah titik panas di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pada Ahad ini turun menjadi 6 lokasi/titik, dari dua hari sebelumnya yang sebanyak 23 lokasi, berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan.

"Sebaran 6 titik panas yang terdeteksi ini sudah kami informasikan ke pihak terkait guna mendapatkan tindakan lebih lanjut," ujar Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan BMKG Balikpapan Diyan Novrida di Balikpapan, Provinsi Kaltim, Ahad.

Sebanyak 6 titik panas itu terpantau hari ini mulai pukul 01.00 hingga pukul 17.00 Wita dan langsung diinformasikan ke instansi terkait, termasuk ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) baik di tingkat Provinsi Kaltim maupun kabupaten masing-masing agar segera mendapat penanganan.

Dua hari sebelumnya (Jumat, 5/5), yang terdeteksi 23 titik panas, tersebar di tiga kabupaten, yakni Kabupaten Kutai Timur sebanyak 15 lokasi, Kutai Kartanegara 2 lokasi, dan di Kabupaten Berau terdapat 6 titik panas.

Sebanyak 23 titik panas tersebut sudah padam setelah dilakukan penanganan dan adanya hujan, sedangkan 6 titik panas yang terpantau hari ini berada di titik koordinat berbeda, meskipun ada juga yang masih dalam satu kabupaten maupun kecamatan yang sama.

Ke-6 titik panas yang terpantau hari ini pun tersebar di tiga kabupaten, yakni Kabupaten Kutai Timur sebanyak 2 lokasi, Kutai Kartanegara 3 lokasi, dan di Kabupaten Berau terdapat 1 titik panas.

Rinciannya adalah 3 titik panas di Kutai Kartanegara tersebar pada dua kecamatan, yakni Kecamatan Loa Kulu 2 titik dan Muara Jawa 1 titik yang semuanya memiliki tingkat kepercayaan menengah.

Kemudian 2 titik panas di Kutai Timur tersebar di dua kecamatan, yakni Kecamatan Bengalon dan Kaubun yang keduanya memiliki tingkat kepercayaan menengah.

Di Kabupaten Berau yang terdeteksi 1 titik panas, lanjut ia, berada di Kecamatan Sambaliung yang juga memiliki tingkat kepercayaan menengah.

Ia mengimbau semua pihak sama-sama menjaga agar tidak terjadi kebakaran, seperti tidak membuang puntung rokok sembarangan, tidak melakukan pembakaran saat mengelola lahan, dan kegiatan lain yang dapat memicu kebakaran karena di sejumlah kawasan masih berpotensi panas.

"Sebenarnya bulan ini di Kaltim masih masuk musim hujan, namun terdapat peluang dalam beberapa hari tidak terjadi hujan berturut-turut di sejumlah kawasan, sehingga hal ini berakibat pada biomassa yang kering dan rawan terjadi kebakaran lahan dan hutan (karhutla), maka semua pihak harus saling menjaga dan waspada," kata Diyan.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Titik panas di Kaltim turun jadi 6 lokasi

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023