Cirowaste membantu Kilang Pertamina Balikpapan mengurangi sampah yang dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dengan memilah-milah sampah tersebut, kata Humas Kilang Balikpapan Ely Chandra Perangin Angin.
"Cirowaste adalah aplikasi yang dibuat PT Inovasi Keberlanjutan Indonesia untuk pedoman memilah-milah sampah," kata Ely Chandra Perangin Angin di Balikpapan, Kaltim, Senin (13/3).
Menurut Ely Chandra Perangin Angin, di Kilang Balikpapan yang menghasilkan beragam jenis sampah sehari-harinya, dibantu oleh Cirowaste memilah-milah sampah itu berdasarkan jenis-jenisnya.
Sampah dipilah berdasarkan bahan asalnya, yaitu sampah organik-basah seperti daun dan sayur-sayuran, bekas makanan, sisa bahan makanan seperti bagian-bagian dari ikan atau ayam. Ada juga sampah anorganik kering seperti kertas, kaca, kaleng, plastik, logam.
Sampah basah organik bisa dijadikan bahan pembuat pupuk kompos. Sampah anorganik bisa didaur ulang. Kertas bisa jadi bahan baku bubur kertas untuk membuat kertas baru, kaleng dan logam lainnya bisa dilebur dan kemudian bisa menjadi bahan baku untuk produk logam lainnya.
“Karena itu, masyarakat bisa menjual sampahnya kepada kami. Syaratnya, sampahnya harus terlebih dahulu dipilah-pilah,” kata Direktur PT Inovasi Keberlanjutan Indonesia Dianisa Ester.
“Melalui kerja sama dengan Cirowaste ini kami berharap dapat meningkatkan pengelolaan sampah yang dihasilkan dari kegiatan operasional maupun sampah dari aktivitas non operasional di lingkungan Kilang Balikpapan," kata General Manager PT Kilang Pertamina Internasional Balikpapan Arafat Bayu pada kesempatan terpisah.
Di sisi lain, hal yang melatarbelakangi program ini adalah pertama untuk mengurangi jumlah sampah yang dikirim ke TPA Manggar setiap harinya, di mana Kota Balikpapan memproduksi tidak kurang dari 420 ton sampah per hari.
Jumlah itu akan cepat membuat TPA Manggar penuh dan tidak berumur panjang, sementara pengadaan TPA baru tidak akan mudah karena harga lahan semakin mahal dan semakin susah mencari lahan yang jauh dari pemukiman.
Dengan dipilah berarti tidak semua sampah dibuang ke TPA, bahkan sebagian ada yang bisa dimanfaatkan kembali.
Kemudian di Pertamina sendiri ada program Reduce Reuse Recycle (3R, atau kurangi, dipakai lagi, didaur ulang) di lingkungan operasional perusahaan.
Sebab itu pula kerjasama dengan Cirowaste dipatenkan Pertamina dalam nota kesepahaman yang ditandatangani Sabtu (11/3).
Penandatanganan kerja sama dilakukan pada penutupan bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional, di Banua Patra Balikpapan.
“Kami bersyukur atas kepercayaan dan dukungan yang diberikan. Bahwa Pertamina RU V sangat peduli dan mendukung program-program dan usaha terkait yang berkelanjutan. Dan kami percaya bahwa instansi dan perusahaan lain juga akan mengikuti pengelolaan sampah yang bertanggung jawab,” kata Direktur Dianisa Ester.
Editor : Gunawan Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023