Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Paser tahun 2023 fokus pada penyusunan potensi pariwisata sebagai tindak lanjut dari penyusunan potensi daerah secara makro pada tahun lalu.
"Tahun 2023 penyusunan potensi daerah fokus pada potensi pariwisata,” kata Kepala DPMPTSP Kabupaten Paser, Totok Ifrianto, di Tanah Grogot, Senin.
Untuk penyusunan peta potensi pariwisata ini, lanjut Totok, pihaknya menggandeng Unit Layanan Strategis (ULS) Pengembangan Sumber Daya Lokal dan Kawasan (Pasdaloka) Universitas Mulawarman.
Selain itu, katanya DPMPTSP juga melibatkan Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) yang sebelumnya juga memiliki Rancangan Induk Pembangunan Pariwisata Daerah (Ripparda).
"Di peta potensi pariwisata akan lebih spesifik memetakan potensi pariwisata yang sudah ada maupun pariwisata baru,” kata Totok.
Menurutnya, pada penyusunan peta potensi pariwisata tahun ini, DPMPTSP memiliki banyak waktu karena dianggarkan di awal tahun.
“Berbeda dengan tahun 2022, penyusunan peta potensi dilakukan dua bulan menjelang akhir tahun,” katanya.
Totok menjelaskan, penyusunan peta potensi daerah yang dilakukan pada 2022 masih bersifat makro seputar perkebunan, pertambangan, ketahanan pangan, perikanan, dan pariwisata.
“Khusus untuk sektor pertambangan kami kesampingkan dulu, karena sektor itu sudah jelas ada kegiatan usahanya,” ucapnya.
Adapun alasan DPMPTSP Paser fokus pada penyusunan potensi pariwisata, dikarenakan kondisi geografis Paser sebagai daerah penyangga calon Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
“Kita manfaatkan kondisi ini, karena sebagai penyangga IKN, Kabupaten Paser akan menjadi lokasi industri pariwisata yang menjanjikan,” ujar Totok.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023
"Tahun 2023 penyusunan potensi daerah fokus pada potensi pariwisata,” kata Kepala DPMPTSP Kabupaten Paser, Totok Ifrianto, di Tanah Grogot, Senin.
Untuk penyusunan peta potensi pariwisata ini, lanjut Totok, pihaknya menggandeng Unit Layanan Strategis (ULS) Pengembangan Sumber Daya Lokal dan Kawasan (Pasdaloka) Universitas Mulawarman.
Selain itu, katanya DPMPTSP juga melibatkan Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) yang sebelumnya juga memiliki Rancangan Induk Pembangunan Pariwisata Daerah (Ripparda).
"Di peta potensi pariwisata akan lebih spesifik memetakan potensi pariwisata yang sudah ada maupun pariwisata baru,” kata Totok.
Menurutnya, pada penyusunan peta potensi pariwisata tahun ini, DPMPTSP memiliki banyak waktu karena dianggarkan di awal tahun.
“Berbeda dengan tahun 2022, penyusunan peta potensi dilakukan dua bulan menjelang akhir tahun,” katanya.
Totok menjelaskan, penyusunan peta potensi daerah yang dilakukan pada 2022 masih bersifat makro seputar perkebunan, pertambangan, ketahanan pangan, perikanan, dan pariwisata.
“Khusus untuk sektor pertambangan kami kesampingkan dulu, karena sektor itu sudah jelas ada kegiatan usahanya,” ucapnya.
Adapun alasan DPMPTSP Paser fokus pada penyusunan potensi pariwisata, dikarenakan kondisi geografis Paser sebagai daerah penyangga calon Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
“Kita manfaatkan kondisi ini, karena sebagai penyangga IKN, Kabupaten Paser akan menjadi lokasi industri pariwisata yang menjanjikan,” ujar Totok.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023