Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur,  terus fokus mengoptimalkan produksi dan budi daya komoditas penyumbang inflasi, seperti cabai, bawang merah, bawang putih, kedelai, dan daging ayam ras.

"Untuk saat ini inflasinya cukup tinggi, menyentuh 5,71 persen sehingga harus banyak upaya dan intervensi agar angka inflasi di daerah bisa ditekan, khususnya intervensi berbagai komoditas pangan," kata Plt Sekretaris Distan Kabupaten PPU Arief Murdyatno di Penajam, Kamis.

Selain itu, pihaknya juga rutin melakukan pemantauan untuk melihat perkembangan harga setiap minggu, termasuk rutin melaporkan ke kementerian tentang intervensi apa saja yang telah dilakukan untuk dijadikan acuan dalam mengambil kebijakan.

Dalam kondisi ini, lanjutnya, hal yang paling penting dilakukan pihaknya adalah memastikan stok kebutuhan pokok masyarakat aman, akses lancar, dan harga berbagai kebutuhan masyarakat bisa dikendalikan.

Untuk itu, pihaknya terus melakukan koordinasi lintas sektor tentang berbagai hal, seperti terkait budi daya, memastikan di tingkat pasar, penanganan pascapanen, distribusi antarwilayah, dukungan infrastruktur, dan sarana transportasi komoditas pangan yang memadai.

"Berbagai upaya yang kami lakukan meliputi peningkatan produksi padi, kemudian sejumlah komoditas utama penyumbang inflasi seperti cabai, bawang merah, daging ayam ras, termasuk memperlancar distribusi telur ayam ras dari daerah penghasil," kata Arief.

Untuk budi daya padi, lanjutnya, saat ini Distan Kabupaten PPU juga fokus terhadap antisipasi hama tikus, yakni dengan melakukan gerakan pengendalian pada lahan pratanam padi.

Untuk cabai, telah dilakukan antisipasi hama dengan pengendalian jamur antraknosa, kemudian untuk komoditas kedelai dan bawang putih, pihaknya memastikan kelancaran jalur distribusi dari daerah surplus agar tidak ada kendala masuk ke PPU.

"Memastikan jalur distribusi merupakan hal utama untuk mewujudkan ketahanan, karena untuk bawang putih dan kedelai belum diproduksi secara optimal di PPU," kata Arief.

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022