Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Timur (DPMD Kaltim) menggelar aneka pelatihan untuk menyambut Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara agar masyarakat memiliki daya saing setelah peningkatan keterampilan mereka.


"Aneka pelatihan yang kami gelar sejak bulan lalu hingga bulan depan, kami kemas dalam Workshop Teknologi Tepat Guna (TTG)," ujar Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Provinsi Kaltim Anwar Sanusi di Samarinda, Sabtu (12/11).

Aneka pelatihan tersebut, mulai budi daya kepiting bakau, budi daya serai terintegrasi, membatik, membuat komposter dwifungsi, teknik las, bubut, hingga pelatihan microcontroler (robotik).

Menurut dia, masih banyak hal lain yang perlu dilatih kepada masyarakat. Hal ini guna mendongkrak tingkat keberdayaan warga.

Ketika penduduk di Kalimantan bertambah jutaan orang seiring dengan pemindahan IKN, kata dia, tingkat kebutuhan warga makin variatif dan meningkat sehingga tahun depan dilanjutkan pelatihan sejenis.

Sejumlah kebutuhan dasar warga secara umum, termasuk warga IKN, antara lain, makan, minum, tempat tinggal, dan pakaian, sehingga warga Kaltim harus siap mencukupi kebutuhan dasar tersebut.

Ia menyebutkan kebutuhan sekunder dan tersier, antara lain, kebutuhan terhadap jasa bengkel kendaraan bermotor, servis HP/elektronik, parfum, objek wisata, pupuk organik, komposter, pot, dan tanaman hias.

Untuk mampu mencukupi aneka kebutuhan barang dan jasa tersebut, lanjut dia, sejak bulan lalu hingga kini, bahkan hingga tahun depan, pihaknya terus menggelar aneka pelatihan yang dipadukan dengan TTG, bahkan hingga ke hilirnya, seperti produk turunan sampai jejaring pasar.

Pelatihan budi daya serai terintegrasi, misalnya, dalam hal ini pihaknya melatih hingga produk turunan seperti penyulingan menjadi minyak atsiri, bahkan limbah minyak atsiri diolah menjadi sabun, termasuk mendatangkan calon pembeli minyak atsiri ke pelatihan tersebut.

Untuk budi daya kepiting bakau yang sebelumnya pembudidaya secara konvensional di empang, kata dia, dalam pelatihan ini ditingkatkan ke sistem hidroponik sehingga melalui teknologi terapan ini bisa dibudidayakan di lahan sempit, bahkan bisa dalam ruangan. (Adv)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022