Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Paser melakukan pendataan Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) terhadap 600 warga,yang masuk kategori penyandang masalah kesejahteraan sosial, yakni keluarga rentan penyandang disabilitas dan lanjut usia terlantar.
“Pendataan yang dilaksanakan 10 hari ke depan ini untuk mengetahui permasalahan kesejahteraan sosial yang ada di daerah,” kata Kabid Rehabilitasi Sosial pada Dinsos Paser, Mahyudi Sandy, di Tanah Grogot, Kamis (27/10).
Kegiatan tersebut, kata Sandy, merupakan program kementerian sosial (Kemensos) yang berbasis pemetaan melalui google atau google map.
Dalam rangka kegiatan itu, Dinsos Paser pada Kamis (27/10), mengundang beberapa petugas yang akan terlibat dalam kegiatan pendataan.
Petugas tersebut terdiri dari Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), yayasan di bidang kesejahteraan sosial, lembaga kesejahteraan sosial anak, dan lembaga kesejahteraan sosial lanjut usia.
Dikemukakan Sandy, melalui kegiatan itu akan diperoleh data Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Dari pendataan itu nantinya akan menjadi rujukan bagi Dinsos Paser untuk mengusulkan bantuan sosial kepada PMKS.
“Meski sebenarnya data dari 600 warga ini hanya sampel, belum ada apa-apanya dibanding data riil yang kami punya,” ujar Sandy.
Menurutnya, untuk data disabilitas di Kabupaten Paser saja bisa lebih dari 600 orang. Sementara ini yang baru diusulkan untuk didata Kemensos baru 142 orang. Selebihnya ada 264 keluarga rentan, dan kategori penyandang masalah kesejahteraan sosial lain.
Sandy menambahkan, setelah pendataan selesai, Kemensos nantinya akan melakukan pembinaan kepada Pemerintah Daerah.
“Semoga data nanti selesai, bisa diverifikasi sehingga menjadi bahan usulan bantuan di tahun 2023,” ujar Sandy.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022
“Pendataan yang dilaksanakan 10 hari ke depan ini untuk mengetahui permasalahan kesejahteraan sosial yang ada di daerah,” kata Kabid Rehabilitasi Sosial pada Dinsos Paser, Mahyudi Sandy, di Tanah Grogot, Kamis (27/10).
Kegiatan tersebut, kata Sandy, merupakan program kementerian sosial (Kemensos) yang berbasis pemetaan melalui google atau google map.
Dalam rangka kegiatan itu, Dinsos Paser pada Kamis (27/10), mengundang beberapa petugas yang akan terlibat dalam kegiatan pendataan.
Petugas tersebut terdiri dari Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), yayasan di bidang kesejahteraan sosial, lembaga kesejahteraan sosial anak, dan lembaga kesejahteraan sosial lanjut usia.
Dikemukakan Sandy, melalui kegiatan itu akan diperoleh data Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Dari pendataan itu nantinya akan menjadi rujukan bagi Dinsos Paser untuk mengusulkan bantuan sosial kepada PMKS.
“Meski sebenarnya data dari 600 warga ini hanya sampel, belum ada apa-apanya dibanding data riil yang kami punya,” ujar Sandy.
Menurutnya, untuk data disabilitas di Kabupaten Paser saja bisa lebih dari 600 orang. Sementara ini yang baru diusulkan untuk didata Kemensos baru 142 orang. Selebihnya ada 264 keluarga rentan, dan kategori penyandang masalah kesejahteraan sosial lain.
Sandy menambahkan, setelah pendataan selesai, Kemensos nantinya akan melakukan pembinaan kepada Pemerintah Daerah.
“Semoga data nanti selesai, bisa diverifikasi sehingga menjadi bahan usulan bantuan di tahun 2023,” ujar Sandy.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022