Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memberikan sinyal positif untuk membantu Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, melanjutkan pembangunan Bendung Lawe-Lawe yang pengerjaannya dihentikan sejak 2017.

Lanjutan pembangunan Bendungan Lawe-Lawe jelas Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Penajam Paser Utara, Riviana Noor, di Penajam, Selasa, membutuhkan anggaran sekitar Rp150 miliar.
 
Perencanaan awal tinggi konstruksi atau badan bendungan 14 meter, tetapi secara alami mengalami penurunan dan perlu disesuaikan kembali dengan perencanaan awal.
 
"Badan bendungan yang telah dibangun alami penurunan jadi perlu ditambah, maka anggaran lanjutan pembangunan yang dibutuhkan cukup besar," ujarnya.

Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara mengalokasikan anggaran lebih kurang Rp179 miliar untuk pembangunan Bendungan Lawe-Lawe dengan skema anggaran tahun jamak (multiyears).
 
Proyek pembangunan Bendungan Lawe-Lawe yang dilaksanakan pada 2014 tersebut resmi dihentikan pada November 2017, dengan kondisi pengerjaan sekitar 85 persen.
 
Dinas PUPR Kabupaten Penajam Paser Utara telah mengajukan bantuan untuk melanjutkan pembangunan Bendungan Lawe-Lawe kepada Kementerian PUPR.
 
Pemerintah pusat bakal menindaklanjuti usulan untuk melanjutkan pembangunan Bendungan Lawe-Lawe setelah pinjam pakai lahan milik PT Pertamina (Persero) seluas 200 hektare dikeluarkan.
 
Proses pinjam pakai lahan Pertamina sudah dilakukan pengukuran dan pemasangan patok tapal batas, kemudian tanda tangan perjanjian kerja sama pinjam pakai lahan.

"Kalau proses pinjam pakai lahan itu sudah selesai, maka pembangunan bendungan sudah bisa dilanjutkan,” kata Riviana Noor.
 
Rencananya lanjutan pembangunan Bendungan Lawe-Lawe ditangani langsung Kementerian PUPR melalui Balai Sungai Wilayah atau BWS Kalimantan IV.

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022