Pemerintah Kota Samarinda, Kalimantan Timur telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp16,5 miliar untuk membantu masyarakat miskin terdampak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM).
Walikota Samarinda Andi Harun mengatakan pihaknya merespon kebijakan Pemerintah Pusat menaikkan harga BBM tersebut dengan langkah positif yakni dengan memberikan bantuan langsung tunai ( BLT) kepada masyarakat kecil, meskipun dampak kenaikan BBM tersebut secara umum belum berpengaruh pada lonjakan harga bahan kebutuhan pokok masyarakat.
"Saya sudah melakukan sidak harga di sejumlah pasar, memang ada komoditas yang naik khususnya telur dan itu terjadi tidak secara keseluruhan di semua pasar tradisional," kata Andi Harun di Kantor Balai Kota Samarinda, Rabu.
Alokasi anggaran yang telah disiapkan selain untuk program BLT, lanjut Andi Harun juga digunakan untuk kegiatan penciptaan lapangan kerja melalui program Pro Bebaya.
"Skema bantuan sosial yang kami berikan mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan 134/PMK.07/2022 dan Surat Edaran Mendagri nomor 500/482/ SJ," kata Andi Harun.
Ia mengungkapkan berdasarkan telaah aturan tersebut telah teridentifikasi delapan kelompok masyarakat yang berhak menerima bantuan, diantaranya masyarakat miskin yang terhimpun dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial ( DTKS) sebanyak 19.559 orang, Ojek Online dan Pangkalan 6.000 orang, Supir Angkot 600 orang, Buruh terkena PHK 128 orang, Nelayan 778 orang,Pembudidaya 786 orang, Pedagang 150 orang dan motoris tambangan di Pelabuhan Pasar Pagi 50 orang.
"Masing- masing kelompok masyarakat tersebut mendapatkan bantuan sebesar Rp150 ribu per orang, dengan durasi pemberian bantuan terhitung selama tiga bulan. Kalau dihitung secara keseluruhan jumlah anggaran yang akan dikeluarkan untuk BLT sebesar Rp12.624.750.000," jelas Andi Harun.
Sementara itu, untuk program penciptaan lapangan kerja dilakukan dengan kegiatan membangun sarana dan prasarana dasar yang dibutuhkan oleh lingkungan.
"Kami melibatkan 295 RT di Kota Samarinda dan masing- masing RT tersebut mendapatkan alokasi anggaran Rp15 juta untuk kegiatan pembangunan di wilayah RT nya, Total untuk kegiatan ini anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 3,8 miliar rupiah," urai Andi Harun.
Andi Harun menambahkan program pro bebaya sebenarnya sudah dialokasikan pada APBD murni kota Samarinda tahun 2022 dengan melibatkan 1.781 RT di Kota Samarinda.
Setiap RT mendapatkan bantuan Rp15 juta untuk membangun sarana dan prasarana di wilayahnya masing- masing.
"Khusus untuk program Pro Bebaya dengan kegiatan pembangunan sarana dan prasarana lingkungan ini telah dianggarkan sebesar Rp25, 965 miliar," jelas Andi Harun. (Advertorial)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022
Walikota Samarinda Andi Harun mengatakan pihaknya merespon kebijakan Pemerintah Pusat menaikkan harga BBM tersebut dengan langkah positif yakni dengan memberikan bantuan langsung tunai ( BLT) kepada masyarakat kecil, meskipun dampak kenaikan BBM tersebut secara umum belum berpengaruh pada lonjakan harga bahan kebutuhan pokok masyarakat.
"Saya sudah melakukan sidak harga di sejumlah pasar, memang ada komoditas yang naik khususnya telur dan itu terjadi tidak secara keseluruhan di semua pasar tradisional," kata Andi Harun di Kantor Balai Kota Samarinda, Rabu.
Alokasi anggaran yang telah disiapkan selain untuk program BLT, lanjut Andi Harun juga digunakan untuk kegiatan penciptaan lapangan kerja melalui program Pro Bebaya.
"Skema bantuan sosial yang kami berikan mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan 134/PMK.07/2022 dan Surat Edaran Mendagri nomor 500/482/ SJ," kata Andi Harun.
Ia mengungkapkan berdasarkan telaah aturan tersebut telah teridentifikasi delapan kelompok masyarakat yang berhak menerima bantuan, diantaranya masyarakat miskin yang terhimpun dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial ( DTKS) sebanyak 19.559 orang, Ojek Online dan Pangkalan 6.000 orang, Supir Angkot 600 orang, Buruh terkena PHK 128 orang, Nelayan 778 orang,Pembudidaya 786 orang, Pedagang 150 orang dan motoris tambangan di Pelabuhan Pasar Pagi 50 orang.
"Masing- masing kelompok masyarakat tersebut mendapatkan bantuan sebesar Rp150 ribu per orang, dengan durasi pemberian bantuan terhitung selama tiga bulan. Kalau dihitung secara keseluruhan jumlah anggaran yang akan dikeluarkan untuk BLT sebesar Rp12.624.750.000," jelas Andi Harun.
Sementara itu, untuk program penciptaan lapangan kerja dilakukan dengan kegiatan membangun sarana dan prasarana dasar yang dibutuhkan oleh lingkungan.
"Kami melibatkan 295 RT di Kota Samarinda dan masing- masing RT tersebut mendapatkan alokasi anggaran Rp15 juta untuk kegiatan pembangunan di wilayah RT nya, Total untuk kegiatan ini anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 3,8 miliar rupiah," urai Andi Harun.
Andi Harun menambahkan program pro bebaya sebenarnya sudah dialokasikan pada APBD murni kota Samarinda tahun 2022 dengan melibatkan 1.781 RT di Kota Samarinda.
Setiap RT mendapatkan bantuan Rp15 juta untuk membangun sarana dan prasarana di wilayahnya masing- masing.
"Khusus untuk program Pro Bebaya dengan kegiatan pembangunan sarana dan prasarana lingkungan ini telah dianggarkan sebesar Rp25, 965 miliar," jelas Andi Harun. (Advertorial)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022