Wali Kota Samarinda Andi Harun mengatakan masyarakat tak lagi harus dekat dengan pejabat maupun anggota DPRD untuk bisa merasakan langsung pembangunan di lingkungan dengan hadirnya Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat (Probebaya).
 

"Dengan Probebaya, ketua-ketua RT, tokoh-tokoh masyarakat tidak harus bertemu dan dekat dengan para pemangku kepentingan karena program ini kenal atau tidak kenal, dekat atau jauh, setiap wilayah yang berjumlah 1.992 RT pasti akan mendapatkan kucuran dana Rp 100 juta setiap RT," kata Andi di Samarinda, Selasa.

Hal tersebut disampaikan Andi Harun  menyampaikan sambutan pada kegiatan penyerahan bantuan Probebaya  di Kecamatan Loa Janan secara simbolis di halaman Dermaga Harapan Baru jalan Cipto Mangunkusumo.

Dia menjelaskan,  model pekerjaan Probebaya seperti swakelola tingkat empat, dimana perencanaannya dari rakyat, dilaksanakan oleh rakyat, dinikmati oleh rakyat dan dijaga hasil pembangunannya dari rakyat.

Meski menyadari anggaran yang terbatas, Andi Harun meyakini Probebaya akan mampu mengubah keadaan RT setempat karena manfaatnya  sangat menyentuh dan dirasakan langsung oleh masyarakat.

Menurutnya, pelan tapi pasti dan juga akan mengubah kebiasaan yang tadinya masyarakat pasif menjadi aktif. Bahkan program Probebaya  telah berhasil mendorong keikutsertaan swadaya masyarakat.

Andi Harun  mengaku  terharu dan terkesan anggaran Probebaya bisa bertambah karena adanya swadaya masyarakat.

"Misalnya tadi dicontohkan pengadaan kabel, karena masyarakat melihat lalu ada motivasi untuk ikut serta dan melahirkan swadaya melebihi dari anggaran yang diberikan pemerintah. Hal seperti inilah yang  diharapkan," jelasnya.

Ia menegaskan, Kota Samarinda  tidak akan bisa menjadi seperti yang diharapkan apabila tidak ada  keterlibatan masyarakat .

"Tidak boleh kita mencintai kota kita ini dengan basa basi, harus lahir dari dalam jiwa agar kota ini bisa tumbuh menjadi kota yang menyimpan dan menjanjikan harapan di masa depan," katanya.

Dia juga yakin tidak akan ada oknum baik dari ketua RT maupun tokoh masyarakat yang akan menyalahgunakan anggaran Probebaya.

"Saya percaya Pokmas kita, pendamping ketua-ketua RT kita adalah tokoh-tokoh masyarakat yang ingin melaksanakan kegiatan ini dengan baik dan dirasakan masyarakat tanpa ada penyalahgunaan,” tuturnya.

 Andi  Harun berpesan siapapun pemimpin ke depan agar tidak pernah meninggalkan masyarakat dalam penggunaan APBD yang dipungut lahir dari masyarakat melalui Probebaya. (Advertorial)
 

Pewarta: R'Sya Rahmadina

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022