Aliansi Gerakan Peduli Rakyat terdiri dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Samarinda bersama Forum Gabungan Sopir Samarinda (FGSS) melakukan aksi demontrasi memprotes terjadinya kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) khususnya solar.
"BBM jenis solar yang menjadi nadi bagi transportasi angkutan barang dan jasa di Samarinda justru mengalami kelangkaan,” kata Wakil Ketua PC PMMI Samarinda, Abrori saat melakukan aksi demo di halaman Balai Kota Samarinda, Rabu (24/8/2022).
Ia mengatakan, bagaimana mungkin pemulihan ekonomi dapat berjalan lancar apabila solar sebagai bahan bakar justru mengalami kesulitan, sehingga menimbulkan antrean cukup panjang di SPBU.
Para pendemo menyampaikan beberapa tuntutan di antaranya meminta pemerintah untuk mengatasi kelangkaan BBM solar, stop dan tangkap mafia solar, awasi dan tindak tegas SPBU nakal, bentuk gugus tugas pengawasan independen melibatkan masyarakat .
Lanjutnya, kelangkaan solar tersebut berdampak langsung bagi kebanyakan rakyat seperti pelaku UMKM, buruh, tani, nelayan supir truk hingga karyawan swasta lainnya.
Menurutnya, merujuk Surat Edaran (SE) Walikota Samarinda Nomor 530/0807/10005 yang menyaratkan pelayanan BBM solar subsidi menggunakan “Fuel Card” harus tetap berpihak terhadap masyarakat.
"Namun realitas di lapangan KIR sebagai bagian pra syarat sistem tersebut berjalan menjadi sangat berbelit-belit dan menyulitkan masyarakat," tuturnya.
Abrori menambahkan, antrean panjang di beberapa titik SPBU, dikarenakan tidak tegasnya penindakan terhadap para pengetap dan mafia solar serta peruntukan BBM subsidi solar yang tidak tepat sasaran.
“Oleh karena itu perlu mendapat perhatian khusus pemerintah dan penegak hukum guna menjamin perlindungan hak konsumen,” katanya.
Dikemukakannya, Kalimantan Timur menjadi lumbung minyak sekaligus penyumbang kebutuhan bahan bakar nasional malah menjadi salah satu daerah yang mengalami kesulitan untuk mendapatkan solar, hal itu tak masuk akal.
"Kesulitan tidak akan terjadi apabila pengawasan ketat dilakukan dan penindakan tegas terhadap mafia atau calo solar tersebut dilakukan serius oleh aparat penegak hukum," ujarnya Abrori.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022