PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) gelar pelatihan digital marketing program pemberdayaan masyarakat, pada inovasi olahan kitosan dari cangkang rajungan guna meningkatkan kontribusi terhadap peningkatan kapasitas sumberdaya manusia di Kota Bontang, pelatihan bekerja sama dengan dengan marketplace binaan PKT Borneos.co diikuti kelompok binaan dari Selambai Kelurahan Loktuan Bontang Utara, Selasa (12/7/2022).
AVP Pembangunan Ekonomi Departemen TJSL PKT Irma Safni, mengatakan pelatihan ini dalam upaya menumbuhkan geliat pelaku usaha dari sektor ekonomi kreatif, sekaligus mendukung terwujudnya pemuda tangguh yang berdaya saing dan sejahtera di Kota Bontang.
Hal ini melihat sejumlah persoalan kelompok binaan di pesisir Selambai untuk pengembangan potensi hasil produk kitosan, sehingga butuh kesinambungan upaya untuk meningkatkan kapasitas dan kreativitas dalam memaksimalkan peluang usaha.
"Melalui pelatihan ini para peserta dapat lebih memahami beragam potensi dan peluang dari hasil produk kitosan, sehingga bisa diaplikasikan pasca pelatihan untuk mendorong pengembangan usaha," ujar Irma.
Seiring meningkatnya pengetahuan dan keterampilan pada pelatihan ini, masyarakat binaan diharap lebih mampu menyambut peluang dalam menggerakkan sektor ekonomi kreatif melalui pemasaran digital.
Dimana pelaku usaha bisa memanfaatkan fitur digital untuk menjangkau pasar dengan lebih luas, sekaligus meningkatkan potensi penjualan secara signifikan.
"Digitalisasi produk lokal yang difasilitasi melalui Borneos.co, bagian dari komitmen PKT dalam menumbuhkan UMKM tangguh pasca pandemic dengan mengoptimalkan peluang untuk promosi dan pemasaran melalui media daring," tambah Irma.
VP TJSL PKT Anggono Wijaya, mengungkapkan pelatihan ini kesinambungan pembinaan PKT pada program pemberdayaan kelompok masyarakat dalam mengolah limbah cangkang rajungan, menjadi produk growth promotor kitosan cair.
Pembinaan dilakukan bagi masyarakat pesisir seperti Selambai, agar limbah dari cangkang rajungan yang terbilang tinggi di Bontang bisa dimanfaatkan menjadi produk bernilai ekonomi, sehingga tidak berdampak terhadap lingkungan.
"Melalui inovasi ini masyarakat didorong untuk mendapatkan nilai tambah dan manfaat ekonomi dari pengolahan cangkang rajungan. Karena itu dengan penguatan kapasitas secara berkesinambungan, kelompok binaan bisa lebih berkembang dan berdaya saing," terang Anggono.
Mewakili Pemkot Bontang, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian (DKP3) Edy Forestwanto, menyampaikan apresiasi atas kesinambungan upaya PKT meningkatkan kapasitas SDM Kota Bontang agar lebih berdaya saing.
Dirinya menilai pelatihan ini sangat tepat, mengingat kemampuan di bidang pemasaran merupakan faktor utama bagi sektor usaha dalam mengembangkan potensi dan nilai jual produk di masyarakat.
Terlebih dengan ekosistem digital yang semakin masif, pelaku usaha kecil dan menengah pun dituntut untuk lebih kreatif memasarkan produk agar bisa menarik minat konsumen dengan penjualan yang lebih signifikan.
"Hal ini sejalan dengan langkah Pemkot Bontang dalam meningkatkan potensi usaha di sektor perikanan, pertanian dan peternakan oleh masyarakat. Melalui perluasan potensi pemasaran, produk yang dihasilkan bisa lebih dikenal sehingga permintaan juga akan naik," ujar Edy.
Dirinya berpesan agar para peserta dapat memanfaatkan pelatihan ini secara maksimal, agar sektor usaha kitosan yang dijalankan makin berkembang dan berdampak terhadap kesejahteraan.
Pemkot Bontang khususnya Dinas DKP3 pun siap berkolaborasi bersama PKT, untuk pengembangan berbagai potensi maupun program pembinaan dalam mendorong terwujudnya masyarakat mandiri di berbagai sektor.
"Sekali lagi kami ucapkan terima kasih kepada PKT, yang terus mendukung Pemkot Bontang dalam meningkatkan kapasitas masyarakat agar lebih berdaya saing. Kami harap kedepannya juga demikian, sehingga terobosan yang dilakukan makin berdampak terhadap kemajuan daerah," pungkas Edy.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022
AVP Pembangunan Ekonomi Departemen TJSL PKT Irma Safni, mengatakan pelatihan ini dalam upaya menumbuhkan geliat pelaku usaha dari sektor ekonomi kreatif, sekaligus mendukung terwujudnya pemuda tangguh yang berdaya saing dan sejahtera di Kota Bontang.
Hal ini melihat sejumlah persoalan kelompok binaan di pesisir Selambai untuk pengembangan potensi hasil produk kitosan, sehingga butuh kesinambungan upaya untuk meningkatkan kapasitas dan kreativitas dalam memaksimalkan peluang usaha.
"Melalui pelatihan ini para peserta dapat lebih memahami beragam potensi dan peluang dari hasil produk kitosan, sehingga bisa diaplikasikan pasca pelatihan untuk mendorong pengembangan usaha," ujar Irma.
Seiring meningkatnya pengetahuan dan keterampilan pada pelatihan ini, masyarakat binaan diharap lebih mampu menyambut peluang dalam menggerakkan sektor ekonomi kreatif melalui pemasaran digital.
Dimana pelaku usaha bisa memanfaatkan fitur digital untuk menjangkau pasar dengan lebih luas, sekaligus meningkatkan potensi penjualan secara signifikan.
"Digitalisasi produk lokal yang difasilitasi melalui Borneos.co, bagian dari komitmen PKT dalam menumbuhkan UMKM tangguh pasca pandemic dengan mengoptimalkan peluang untuk promosi dan pemasaran melalui media daring," tambah Irma.
VP TJSL PKT Anggono Wijaya, mengungkapkan pelatihan ini kesinambungan pembinaan PKT pada program pemberdayaan kelompok masyarakat dalam mengolah limbah cangkang rajungan, menjadi produk growth promotor kitosan cair.
Pembinaan dilakukan bagi masyarakat pesisir seperti Selambai, agar limbah dari cangkang rajungan yang terbilang tinggi di Bontang bisa dimanfaatkan menjadi produk bernilai ekonomi, sehingga tidak berdampak terhadap lingkungan.
"Melalui inovasi ini masyarakat didorong untuk mendapatkan nilai tambah dan manfaat ekonomi dari pengolahan cangkang rajungan. Karena itu dengan penguatan kapasitas secara berkesinambungan, kelompok binaan bisa lebih berkembang dan berdaya saing," terang Anggono.
Mewakili Pemkot Bontang, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian (DKP3) Edy Forestwanto, menyampaikan apresiasi atas kesinambungan upaya PKT meningkatkan kapasitas SDM Kota Bontang agar lebih berdaya saing.
Dirinya menilai pelatihan ini sangat tepat, mengingat kemampuan di bidang pemasaran merupakan faktor utama bagi sektor usaha dalam mengembangkan potensi dan nilai jual produk di masyarakat.
Terlebih dengan ekosistem digital yang semakin masif, pelaku usaha kecil dan menengah pun dituntut untuk lebih kreatif memasarkan produk agar bisa menarik minat konsumen dengan penjualan yang lebih signifikan.
"Hal ini sejalan dengan langkah Pemkot Bontang dalam meningkatkan potensi usaha di sektor perikanan, pertanian dan peternakan oleh masyarakat. Melalui perluasan potensi pemasaran, produk yang dihasilkan bisa lebih dikenal sehingga permintaan juga akan naik," ujar Edy.
Dirinya berpesan agar para peserta dapat memanfaatkan pelatihan ini secara maksimal, agar sektor usaha kitosan yang dijalankan makin berkembang dan berdampak terhadap kesejahteraan.
Pemkot Bontang khususnya Dinas DKP3 pun siap berkolaborasi bersama PKT, untuk pengembangan berbagai potensi maupun program pembinaan dalam mendorong terwujudnya masyarakat mandiri di berbagai sektor.
"Sekali lagi kami ucapkan terima kasih kepada PKT, yang terus mendukung Pemkot Bontang dalam meningkatkan kapasitas masyarakat agar lebih berdaya saing. Kami harap kedepannya juga demikian, sehingga terobosan yang dilakukan makin berdampak terhadap kemajuan daerah," pungkas Edy.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022