Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Paser akan melakukan tes urine kepada aparatur sipil negara (ASN) menyambut peringatan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) Tahun 2022.


Rencana tes urine  bagi ASN  tersebut disampaikan pada rapat koordinasi antara Pemerintah Kabupaten Paser dengan BNK  Paser di ruang Sadurengas Kantor Bupati Paser. 

"Tujuan tes urine bagi ASN untuk memastikan mereka tidak terpapar  penyalahgunaan narkoba," kata Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Paser Romif Erwinadi di Tanah Grogot, Jumat (27/5) 

Menurutnya, penyalahgunaan narkoba sudah menyentuh hampir seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali,  termasuk ASN. Oleh karena itu pelaksanaan tes urine akan dilaksanakan secara acak di  delapan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) secara bertahap  di waktu yang tidak ditentukan.

"Tes urine rencananya akan dipimpin Wakil Bupati Paser Hj. Syarifah Masitah Assegaf," katanya. 

Sekretaris BNK Paser , Nonding mengatakan selain melakukan tes urine kepada ASN, BNK Paser juga akan melakukan tes urine kepada para pelajar di sejumlah sekolah.

"Dari beberapa tes urine yang pernah dilakukan, ada pelajar yang dinyatakan positif menggunakan narkoba," ujarnya.

Ia menambahkan, tes urine kepada para pelajar sebagai bentuk deteksi dini agar generasi muda tidak terjerumus dalam penyalahgunaan obat-obatan terlarang  yang dapat merusak masa depan mereka.

"Dengan tes urine pelajar supaya mereka waspada untuk tidak mengkonsumsi  narkoba," tegasnya.

Sementara Kasat Reserse Narkoba Polres Paser, AKP Yulianto Eka Wibawa mendukung penuh program tes urine yang dilakukan BNK Paser  bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten sebagai bentuk pencegahan dini.

"Polres Paser sangat terbantu dengan program-program BNK seperti tes urine sebagai bentuk pencegahan," ucapnya.

Diakui Yulianto, Polres Paser telah berupaya menekan kasus penyalahgunaan narkoba di daerah dengan kegiatan preventif dan represif.

"Meski Paser bukan kota besar namun kasus narkoba di sini terbilang ramai. Kita bisa lihat tahanan narkoba di rutan cukup banyak dari kasus narkoba," ungkapnya.

Yulianto menilai selain telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya narkoba dan tindakan represif terhadap pelaku penyalahgunaan narkotika, upaya pencegahan salah satunya dengan membentuk kampung tangguh anti narkoba.

Pada rapat koordinasi itu juga ada beberapa masukan agar peringatan Hari Anti Narkoba Internasional bisa dirangkai dengan pembentukan  kampung tangguh anti narkoba.

Kampung tangguh anti narkoba dibentuk berdasarkan angka kasus narkoba,  minimal ada dua kasus narkoba yang pernah terjadi di desa itu. 

Adapun tujuan program ini kata Yulianto untuk edukasi kepada masyarakat tentang bahaya narkoba, serta kegiatan penanggulangan seperti rehabilitasi bagi pecandu narkoba yang takut melapor ke pihak berwajib.

"Kami usulkan Desa Tepian Batang, Kecamatan Tanah Grogot bisa dibentuk  sebagai kampung tangguh anti narkoba bersamaan dengan peringatan HANI," usulnya.

Sementara rapat koordinasi tersebut dipimpin Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Paser Romif Erwinadi dan dihadiri pengurus BNK diantaranya Kasat Reserse Narkoba Polres Paser AKP Yulianto Eka Wibawa, Kasi Pidana Umum (Pidum) Kejari Paser Yudhi Satriyo Nugroho, SH, dan Sekretaris BNK Paser yang juga Kepala Badan Kesbangpol Paser, Nonding.
 

Pewarta: R. Wartono

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022