Perusahaan jasa pengiriman last-mile Ninja Xpress menyatakan memiliki layanan untuk membantu pelaku UMKM (shipper) yang mengalami kesulitan membeli bahan baku produknya dari luar negeri.


CMO Ninja Xpress, Andi Djoewarsa, dalam keterangan tertulis yang dikutip, Kamis mengatakan, bantuan tersebut melalui platform Xinja Direct yakni menyediakan layanan pengadaan dan pengiriman bahan baku dari luar negeri, dengan lebih mudah.

"Melalui Ninja Direct, pelaku UMKM tidak hanya bisa membeli bahan baku dari luar negeri, juga memiliki berkesempatan menjual produknya ke luar negeri," katanya.

Andi Djoewarsa menjelaskan, prosesnya adalah pelaku UMKM membali bahan baku dari luar negeri melalui aplikasi melalui aplikasi yang "user-friendly" dan "customer service" Ninja Direct akan membantu proses "end-to-end" pembelian sesuai kebutuhan.

"Ninja Direct juga menyediakan 'dedicated account manager' yang selalu mendampingi pelaku UMKM dalam setiap proses pencarian hingga pengiriman barang," katanya.

Menurut dia, jaringan supplier Ninja Direct yang besar di beberapa negara dapat membantu pelaku UMKM dalam mencarikan, membelikan, dan mengirimkan bahan baku berkualitas dengan harga kompetitif.

"Pilihan skema dan sistem pembayarannya juga fleksibel serta dapat disesuaikan dengan keinginan pelaku UMKM," katanya.

Pada kesempatan tersebut, Andi Djoewarsa, juga menyampaikan bahwa dari laporan yang dia terima ada 56 persen responsen (khususnya pelaku UMKM) Indonesia ingin memilih perusahaan jasa pengiriman yang dapat menjamin keamanan, dan 51 persen menginginkan perusahaan dapat memberikan asuransi.

"Ninja Direct menjamin barang yang dikirim sesuai pesanan dan sampai tujuan dengan aman," katanya.

Andi Djoewarsa dalam paparannya juga menuturkan, berdasarkan laporan dari DPD group bersama Ninja Xpress terkait E-commerce Southeast Asia (SEA),
bahwa lebih dari separuh responden di Indonesia (52 persen) melakukan pembelian dari situs atau web asing, dan sebagian besar menyatakan telah melakukannya beberapa kali pembelian.

Selain membeli dari dalam wilayah SEA, negara Asia lainnya seperti China, Hong Kong, Taiwan, Jepang, dan Korea Selatan, juga menjadi e-commerce yang paling banyak dicari.

Namun dalam prakteknya, kata dia, pembeli online khususnya pelaku UMKM yang membeli bahan baku untuk tokonya dari luar negeri mengalami beberapa kendala dalam melakukan transaksi, mulai dari kendala bahasa, kesulitan mencari supplier terpercaya dengan bahan baku berkualitas, rumitnya peraturan perdagangan lintas batas, hingga sulitnya melacak paket pengiriman secara real-time.

Menurut dia, hanya sekitar 28 persen responden dari Indonesia yang menyatakan pengiriman/pengembalian barang dari luar negeri itu mudah dan transparan.

Pewarta: Riza Harahap

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022