Kepolisian Daerah Kalimantan Timur (Polda Kaltim) menggelar Rapat Koordinasi lintas sektoral dalam rangka menyiapkan seluruh perangkat untuk mengantisipasi mudik lebaran 1443 Hijriah tahun 2022.
"Polda dalam hal ini sudah mendapat instruksi dari Mabes Polri. Secara serentak kita akan menggelar operasi pengamanan yang diberi nama Ketupat Mahakam 2022," kata Kapolda Kaltim Irjen Pol Imam Sugianto di Samarinda, Selasa.
Imam mengatakan, operasi ketupat tersebut akan dimulai pada tanggal 28 April 2022 dan diakhiri pada tanggal 9 Mei 2022.
"Namun ada instruksi dari pusat, di luar rentang minggu operasi yang berlangsung 12 hari itu kita akan menyelenggarakan kegiatan kepolisian yang ditingkatkan yaitu seharusnya mulai tanggal 14 kemarin dan setelah operasi dilaksanakan tanggal 9 Mei," terangnya.
Ia memprediksi tahun ini arus mudik lebaran sangat masif berdasarkan hasil survei Kementerian Perhubungan. Sekitar 80 juta manusia akan melakukan perpindahan dari satu titik ke titik lain.
Dari hasil survei juga kurang lebih 62 persen akan ada pergerakan mobil dari arah barat menuju ke arah timur, khususnya di wilayah Sumatra , Jawa dan Bali.
"Insyaallah kita di Kaltim akan terkelola dengan baik, karena di sini setiap tahun dalam peringatan Hari Raya Idul Fitri ada yang mudik ke Jawa, Sulawesi bahkan dari Sulawesi dan Jawa juga ada yang ke Kaltim namun presentasenya tidak cukup signifikan," jelasnya.
Ia menambahkan, setidaknya ada 1.785 personel diturunkan termasuk Polda, Kodam serta stakeholder terkait yang terbagi di 51 pos pelayanan pengamanan terutama konsentrasi tempat masyarakat berkumpul seperti mall dan pelabuhan.
Selain itu, ia juga mengimbau masyarakat untuk segera vaksinasi dan terus melaksanakan vaksinasi agar capaian target di bulan Juli nanti vaksinasi booster bisa terpenuhi.
"Dimohon kerja samanya masyarakat supaya bisa menyukseskan akselerasi vaksinasi sehingga masyarakat dalam rangka menjalankan mudik aman dari persebaran COVID-19," imbaunya.
Sementara itu, Gubernur Kaltim Isran Noor yang turut hadir dalam Rakor tersebut mengumpamakan lebaran di tahun ini seperti balas dendam setelah dua tahun tidak diperbolehkan melakukan mudik.
"Kondisi balas dendam ini harus kita kendalikan. Jangan sampai terjadi kumpulan orang mudik. Kalau tidak kita antisipasi dikhawatirkan hal-hal yang tidak kita inginkan mungkin terjadi," tegasnya.
Gubernur meminta Dinas Perhubungan dan Satpol PP dapat berpartisipasi mengantisipasi arus mudik lebaran tahun 2022.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022