Kilang Pertamina Balikpapan menghemat pemakaian bahan bakar minyak (BBM) hingga 1.162 liter selama peringatan Earth Hour pada Sabtu malam (26/3).
 

“Artinya juga menghilangkan emisi karbon sekitar 70,9 ton dan menghemat listrik 4 megawatt,” kata Humas Kilang Balikpapan Ely Chandra Peranginangin, Senin.

Dalam peringatan Earth Hour tersebut, lampu-lampu di komplek perumahan dan apartemen Pertamina di Balikpapan dipadamkan selama 1 jam antara pukul 20.30-21.30 Wita.  

Menurut General Manager (GM) Kilang Balikpapan Wahyu Sulistyo Wibowo, Pertamina turut serta dalam kegiatan Earth Hour

untuk terus mengingatkan pentingnya berhemat energi, dalam hal Pertamina terutama oleh pekerja, mitra kerja, termasuk juga keluarga.

Earth Hour turut dilaksanakan di Indonesia sejak tahun 2009. Earth Hour diperingati dengan cara melakukan gerakan pemadaman listrik selama satu jam sebagai simbol penghematan listrik. Earth Hour jatuh pada hari Sabtu terakhir pada bulan Maret.

“Semakin banyak masyarakat, instansi, perusahaan, yang terlibat, tentu semakin banyak penghematan yang terjadi,” kata Chandra.

Ia pun berharap gerakan hemat energi menjadi budaya dan gaya hidup sehari-hari, hal yang diajarkan sejak dini kepada anak-anak, dan terus diingatkan kepada siapa saja. 

Selain Pertamina, peringatan Earth Hour juga biasa dilakukan PT Angkasa Pura I Cabang Sepinggan. Bergantian di berbagai tempat di Gedung Terminal, digelar seremoni. Di bagian-bagian yang tidak mengganggu operasional bandara, lampu dan peralatan dipadamkan. 

Peringatan Earth Hour diperkenalkan oleh World Wildlife Fund (WWF) pada tahun 2007 di Sydney, Australia. Sejak saat itu peringatan akan nasib Bumi ini menyebar ke 185 negara di dunia. WWF adalah lembaga swadaya masyarakat internasional yang berkhidmat pada kesejahteraan satwa di dunia. ***

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022