Pengamat Politik dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Ahmad Sabiq mengatakan pelaksanaan Pemilu 2024 bisa berdampak positif pada upaya menggerakkan perekonomian di tengah pandemi COVID-19.
"Dengan adanya Pemilu 2024 menurut saya malah bisa menggerakkan ekonomi, bukan hanya di pusat tapi juga sampai di daerah-daerah," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Minggu.
Pengajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unsoed tersebut menilai pelaksanaan Pemilu 2024 akan dapat mendorong berbagai sektor untuk berkembang.
"Seperti misalnya sektor yang terkait dengan belanja baliho dan atribut kampanye serta iklan di media massa. Belum lagi biaya penyelenggara, saksi dan tim sukses yang dananya bergulir sampai tingkat paling bawah serta lain sebagainya," katanya.
Dengan demikian, dia optimistis pelaksanaan Pemilu 2024 dapat berperan dalam mendukung perbaikan ekonomi di tengah pandemi COVID-19.
"Selain itu diharapkan juga dapat berkontribusi positif agar pembekuan ekonomi tidak sampai terjadi, perlu dibuat kajian dan skema-skema khusus guna mendorong agar pelaksanaan Pemilu 2024 dapat menggerakkan perekonomian," katanya.
Jika berpedoman pada hal tersebut, katanya, maka tidak perlu ada penundaan jadwal pelaksanaan Pemilu 2024 selama 1 atau 2 tahun.
"Menurut saya usulan penundaan pemilu tanpa alasan kedaruratan dikhawatirkan malah akan dapat menggerus demokrasi meskipun terlihat legal dan konstitusional serta dengan dalih untuk kepentingan publik," katanya.
Sementara itu, Sabiq menegaskan bahwa persiapan dan tahapan pemilu dapat dilaksanakan di tengah upaya pemulihan ekonomi di tengah pandemi COVID-19 selama dikerjakan dengan tata kelola yang baik.
"Terutama para penyelenggara pemilu memiliki sumber daya yang sangat baik dan kaya akan pengalaman pada pemilu sebelumnya yakni Pemilu 2019, dengan demikian diharapkan persiapan Pemilu 2024 bisa berjalan baik di tengah upaya pemulihan ekonomi," katanya.
Dia juga mengingatkan agar sosialisasi dan edukasi mengenai Pemilu 2024 harus terus diintensifkan guna meningkatkan jumlah partisipasi masyarakat pada pelaksanaan pesta demokrasi 2024 mendatang.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022
"Dengan adanya Pemilu 2024 menurut saya malah bisa menggerakkan ekonomi, bukan hanya di pusat tapi juga sampai di daerah-daerah," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Minggu.
Pengajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unsoed tersebut menilai pelaksanaan Pemilu 2024 akan dapat mendorong berbagai sektor untuk berkembang.
"Seperti misalnya sektor yang terkait dengan belanja baliho dan atribut kampanye serta iklan di media massa. Belum lagi biaya penyelenggara, saksi dan tim sukses yang dananya bergulir sampai tingkat paling bawah serta lain sebagainya," katanya.
Dengan demikian, dia optimistis pelaksanaan Pemilu 2024 dapat berperan dalam mendukung perbaikan ekonomi di tengah pandemi COVID-19.
"Selain itu diharapkan juga dapat berkontribusi positif agar pembekuan ekonomi tidak sampai terjadi, perlu dibuat kajian dan skema-skema khusus guna mendorong agar pelaksanaan Pemilu 2024 dapat menggerakkan perekonomian," katanya.
Jika berpedoman pada hal tersebut, katanya, maka tidak perlu ada penundaan jadwal pelaksanaan Pemilu 2024 selama 1 atau 2 tahun.
"Menurut saya usulan penundaan pemilu tanpa alasan kedaruratan dikhawatirkan malah akan dapat menggerus demokrasi meskipun terlihat legal dan konstitusional serta dengan dalih untuk kepentingan publik," katanya.
Sementara itu, Sabiq menegaskan bahwa persiapan dan tahapan pemilu dapat dilaksanakan di tengah upaya pemulihan ekonomi di tengah pandemi COVID-19 selama dikerjakan dengan tata kelola yang baik.
"Terutama para penyelenggara pemilu memiliki sumber daya yang sangat baik dan kaya akan pengalaman pada pemilu sebelumnya yakni Pemilu 2019, dengan demikian diharapkan persiapan Pemilu 2024 bisa berjalan baik di tengah upaya pemulihan ekonomi," katanya.
Dia juga mengingatkan agar sosialisasi dan edukasi mengenai Pemilu 2024 harus terus diintensifkan guna meningkatkan jumlah partisipasi masyarakat pada pelaksanaan pesta demokrasi 2024 mendatang.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022