Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, bakal melakukan evaluasi pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas seiring bertambahnya siswa terinfeksi COVID-19.
Kepala Disdikbud Kota Balikpapan, Muhaimin di Balikpapan, Rabu, mengatakan terdata jumlah sekolah yang siswanya terinfeksi virus corona semakin bertambah.
"Sebelumnya satu SMA dan satu SD, saat ini bertambah tiga SMP, empat SD dan satu TK," ujarnya.
Dengan kondisi saat ini, lanjut ia, akan dilakukan proses evaluasi terhadap pembelajaran tatap muka terbatas tidak keluar dari ketentuan SK (surat keputusan) empat menteri.
Pembelajaran tatap muka dikombinasikan dengan wilayah sekolah masing-masing khususnya di Kota Balikpapan.
"Cakupan vaksinasi anak di Balikpapan tergolong tinggi, jadi sekolah yang boleh melaksanakan belajar tatap muka 100 persen hanya sekolah yang siswanya sudah vaksinasi dosis dua," ucapnya.
Saat ini ada delapan sekolah mulai dari jenjang TK sampai SMA yang siswanya terpapar COVID-19, jelas dia, sehingga sekolah melaksanakan libur selama lima hari.
Dengan adanya siswa di delapan sekolah terinfeksi virus corona tersebut, selanjutnya dilakukan pelacakan (tracing) oleh Dinas Kesehatan Kota Balikpapan.
Dari kasus COVID-19 di sekolah, ada beberapa sekolah yang sudah dilakukan pelacakan dengan penularan rata-rata dari orang tua kata Muhaimin, tetapi tidak menularkan kepada teman-teman di sekolah.
"Begitu tahu kondisinya sakit siswa tidak masuk sekolah, dan melapor ke sekolah dalam kondisi positif COVID-19 kemudian dilakukan proses pelacakan," jelasnya.
Pembelajaran tatap muka di sekolah diatur yakni, bagi siswa yang belum vaksin dua kali tidak diperkenankan ikut belajar tatap muka, hanya diperbolehkan belajar secara daring.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022
Kepala Disdikbud Kota Balikpapan, Muhaimin di Balikpapan, Rabu, mengatakan terdata jumlah sekolah yang siswanya terinfeksi virus corona semakin bertambah.
"Sebelumnya satu SMA dan satu SD, saat ini bertambah tiga SMP, empat SD dan satu TK," ujarnya.
Dengan kondisi saat ini, lanjut ia, akan dilakukan proses evaluasi terhadap pembelajaran tatap muka terbatas tidak keluar dari ketentuan SK (surat keputusan) empat menteri.
Pembelajaran tatap muka dikombinasikan dengan wilayah sekolah masing-masing khususnya di Kota Balikpapan.
"Cakupan vaksinasi anak di Balikpapan tergolong tinggi, jadi sekolah yang boleh melaksanakan belajar tatap muka 100 persen hanya sekolah yang siswanya sudah vaksinasi dosis dua," ucapnya.
Saat ini ada delapan sekolah mulai dari jenjang TK sampai SMA yang siswanya terpapar COVID-19, jelas dia, sehingga sekolah melaksanakan libur selama lima hari.
Dengan adanya siswa di delapan sekolah terinfeksi virus corona tersebut, selanjutnya dilakukan pelacakan (tracing) oleh Dinas Kesehatan Kota Balikpapan.
Dari kasus COVID-19 di sekolah, ada beberapa sekolah yang sudah dilakukan pelacakan dengan penularan rata-rata dari orang tua kata Muhaimin, tetapi tidak menularkan kepada teman-teman di sekolah.
"Begitu tahu kondisinya sakit siswa tidak masuk sekolah, dan melapor ke sekolah dalam kondisi positif COVID-19 kemudian dilakukan proses pelacakan," jelasnya.
Pembelajaran tatap muka di sekolah diatur yakni, bagi siswa yang belum vaksin dua kali tidak diperkenankan ikut belajar tatap muka, hanya diperbolehkan belajar secara daring.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022