PT Pertamina Hulu Sangasanga (PHSS) pada akhir tahun 2021 melakukan penanaman ratusan bibit pohon di kawasan operasi mereka di Muara Jawa, Kalimantan Timur.
“Dan pohon yang kami tanam ini spesial, yaitu pohon-pohon yang khas di hutan tropis Kalimantan,” kata Manajer Lapangan PHSS Ade Diar Suhendar di Balikpapan, Minggu.
Di bekas lokasi coal-bed methane (CBM) di area Pamaguan Plant di Lapangan Mutiara, Muara Jawa, PHSS menanam bibit pohon ulin (Eusideroxylon zwageri), pohon yang kayunya sangat keras dan tahan air), selain pohon mahoni, kapur, trembesi, puspa, dan jabon di lahan seluas 8.000 meter persegi.
PHSS juga telah menanam 75 pohon di area bekas Sumur 270 bersama para siswa Sekolah Sepakbola Badak (SSB) CAN Muara Badak, menanam 90 pohon di area Samberah bersama kelompok Karang Taruna Karya Tanjung dari Desa Tanjung Limau, dan menanam 100 bibit pohon di area Satelit 2 (mini plant) yang melibatkan warga dari Persatuan Pemuda Muara Badak (PPMB) dan mitra binaan PHSS, Kelompok Tani Mandiri Raya.
“PHSS berkomitmen melestarikan lingkungan di sekitar wilayah operasi kami dan aktif melibatkan masyarakat setempat,” kata Ade Suhendar.
Ia menambahkan, di akhir tahun 2021, empat lapangan PHSS berhasil memperoleh PROPER Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Dan berharap untuk terus meningkatkan kinerja lingkungan sehingga dapat berpeluang meraih kategori Emas pada 2022.
Pertamina Hulu Sangasanga merupakan anak perusahaan PT Pertamina Hulu Indonesia dan memiliki wilayah kerja seluas 1.942 km persegi yang seluruhnya dalam wilayah administrasi Kabupaten Kutai Kartanegara. Di wilayah kerja itu, PHSS memiliki 7 lapangan migas on-shore, yakni Semberah, Badak, Lempake, Nilam, Pamaguan, Mutiara, dan Beras.
Lapangan-lapangan itu sebelumnya dikelola oleh VICO sejak dekade 1970-an. Gas dari Badak dikirim ke Bontang untuk diolah di PT Badak NGL dan diekspor, terutama ke Jepang.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022