Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur masih memantau kondisi pascabanjir di Desa Bukit Subur yang sempat merendam tujuh RT pada Rabu (22/12) sore hingga Kamis pagi.
"Pemantauan kami lakukan sebagai langkah antisipasi sekaligus menjaga terhadap kemungkinan adanya warga yang membutuhkan bantuan," ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten PPU Nurlaila di Penajam, Kamis.
Sebanyak tujuh RT di Desa Bukit Subur, Kecamatan Penajam yang kawasannya terendam banjir tersebut adalah RT 01, RT, 02, RT 03, RT 04, RT 05, RT 06, dan RT 10.
Sebelumnya, BMKG mengeluarkan peringatan dini akan terjadi hujan sedang hingga lebat pada Rabu (22/12), pukul 16.50 Wita, 01.24 Wita, dan 03.12 Wita di kawasan Kecamatan Penajam.
Hujan yang terjadi Desa Bukit Subur pada Rabu (22/12), pukul 18.30 Wita berlangsung hingga Kamis pagi, bersamaan dengan mulai naiknya air laut dari pukul 06.00 hingga 09.00 Wita.
Hal ini kemudian mengakibatkan air sungai meluap dan berdampak pada naiknya tinggi muka air pada beberapa halaman dan rumah warga, terutama kawasan yang rendah dan dekat dengan Sungai Riko.
Di kawasan ini sedang ada penebangan pohon produksi sehingga tidak ada wilayah resapan air, dan mengakibatkan air dari hulu langsung mengalir ke Sungai Riko dan berdampak ke pemukiman warga sekitar bantaran sungai.
"Dari tujuh RT di Desa Bukit Subur yang tersendam banjir tersebut, hanya ada tiga rumah yang airnya masuk hingga dalam rumah, selebihnya air hanya menggenangi halaman rumah warga, tapi sekarang banjirnya sudah surut," ujar Nurlaila.
Ia merinci kedalaman air per RT, yakni di RT 01 air hanya di halaman rumah warga dengan kedalaman rata-rata sekitar 70 cm, di RT 02 air ada yang masuk ke satu rumah warga, kemudian sebagian halaman rumah warga dengan kedalaman 70 cm.
Di RT 03 air hanya sampai halaman rumah warga dengan kedalaman rata-rata 10 cm, di RT 04 hanya di halaman rumah warga dengan ketinggian genangan sekitar 40 cm, di RT 05 hanya di halaman rumah dengan ketinggian sekitar 10 cm.
"Kemudian di RT 06 pun air hanya di halaman rumah dengan ketinggian sekitar 40 cm, di RT 10 terdapat dua rumah warga yang kemasukan air, sementara yang di halaman rumah dengan ketinggian sekitar 50 cm," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021
"Pemantauan kami lakukan sebagai langkah antisipasi sekaligus menjaga terhadap kemungkinan adanya warga yang membutuhkan bantuan," ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten PPU Nurlaila di Penajam, Kamis.
Sebanyak tujuh RT di Desa Bukit Subur, Kecamatan Penajam yang kawasannya terendam banjir tersebut adalah RT 01, RT, 02, RT 03, RT 04, RT 05, RT 06, dan RT 10.
Sebelumnya, BMKG mengeluarkan peringatan dini akan terjadi hujan sedang hingga lebat pada Rabu (22/12), pukul 16.50 Wita, 01.24 Wita, dan 03.12 Wita di kawasan Kecamatan Penajam.
Hujan yang terjadi Desa Bukit Subur pada Rabu (22/12), pukul 18.30 Wita berlangsung hingga Kamis pagi, bersamaan dengan mulai naiknya air laut dari pukul 06.00 hingga 09.00 Wita.
Hal ini kemudian mengakibatkan air sungai meluap dan berdampak pada naiknya tinggi muka air pada beberapa halaman dan rumah warga, terutama kawasan yang rendah dan dekat dengan Sungai Riko.
Di kawasan ini sedang ada penebangan pohon produksi sehingga tidak ada wilayah resapan air, dan mengakibatkan air dari hulu langsung mengalir ke Sungai Riko dan berdampak ke pemukiman warga sekitar bantaran sungai.
"Dari tujuh RT di Desa Bukit Subur yang tersendam banjir tersebut, hanya ada tiga rumah yang airnya masuk hingga dalam rumah, selebihnya air hanya menggenangi halaman rumah warga, tapi sekarang banjirnya sudah surut," ujar Nurlaila.
Ia merinci kedalaman air per RT, yakni di RT 01 air hanya di halaman rumah warga dengan kedalaman rata-rata sekitar 70 cm, di RT 02 air ada yang masuk ke satu rumah warga, kemudian sebagian halaman rumah warga dengan kedalaman 70 cm.
Di RT 03 air hanya sampai halaman rumah warga dengan kedalaman rata-rata 10 cm, di RT 04 hanya di halaman rumah warga dengan ketinggian genangan sekitar 40 cm, di RT 05 hanya di halaman rumah dengan ketinggian sekitar 10 cm.
"Kemudian di RT 06 pun air hanya di halaman rumah dengan ketinggian sekitar 40 cm, di RT 10 terdapat dua rumah warga yang kemasukan air, sementara yang di halaman rumah dengan ketinggian sekitar 50 cm," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021