Samarinda (ANTARA Kaltim) - Dinas Peternakan (Disnak) Provinsi Kaltim mendukung Sensus Pertanian yang akan dilakukan BPS pada 1-31 Mei 2013 karena hasilnya akan dijadikan rujukan dalam pembangunan pertanian, termasuk pengembangan sub sektor peternakan.
"Mengingat pentingnya Sensus Pertanian 2013 ini, maka kami minta pegawai peternakan di tingkat provinsi hingga kabupaten maupun kota, termasuk para peternak turut mendukung dan memberikan jawaban serta data yang benar saat didatangi petugas sensus," ujar Plt Kepala Disnak Kaltim Dadang Sudarya di Samarinda, Selasa.
Sensus Pertanian, lanjutnya, merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui hasilnya. Milsalnya pada sub sektor peternakan, akan diketahui secara pasti jumlah peternak sapi, peternak kerbau, peternak unggas, dan peternak hewan lain.
Apalagi pihaknya menargertkan mampu menjadi swasembada daging pada 2014 sehingga kegiatan berupa sensus tersebut akan dapat diketahui kepastiannya. Jika memang masih kurang, maka populasi sapi dan sejenisnya dapat ditingkatkan pada 2014.
Hasil sensus pertanian, katanya lagi, menjadi salah satu titik penting guna mengevaluasi pembangunan peternakan selama ini, termasuk akan menjadi dasar dalam penyusunan program pengembangan peternakan di masa mendatang.
Terkait dengan itu, maka dia meminta agar jajaran peternakan di tingkat provinsi hingga kabupaten dan kota se- Kaltim, harus rutin menjalin koordinasi dengan Badan Pusat Statistik (BPS) di masing-masing daerah, termasuk berkoordinasi dengan petugas pencacah pertanian di lapangan.
Dia juga meminta kepada jajaran peternakan terus melakukan sosialisasi terhadap petani peternak, di antaranya mengenai pendataan sapi potong, sapi perah, dan kerbau yang pada 2011 lalu juga sudah pernah dilakukan pendataan.
Terkait dengan upaya swasembada daging 2014, lanjutnya, berdasarkan data pada 2012, produksi daging di Kaltim naik 15,5 persen dalam dua tahun terakhir, yakni sebanyak 47.937,40 ton daging pada 2011 menjadi 55.381,70 ton pada 2012.
Meskipun produksi daging di Kaltim naik, tetapi peningkatan itu belum mampu mencukupi kebutuhan lokal sehingga pihaknya akan terus berupaya meningkatkan produksinya.
Menurutnya, kebutuhan daging bagi masyarakat Kaltim berdasarkan data 2012 mencapai 57.401,20 ton, sementara produksinya sebesar 55.381,70 ton sehingga masih kekurangan 2.019,5 ton daging siap konsumsi.
Ini berarti pasokan daging yang mampu dipenuhi peternak lokal sebesar 74,68 persen, sehingga kekurangannya yang 25,32 persen masih didatangkan dari daerah lain, seperti dari Pulau Jawa dan Pulau Sulawesi.
Untuk kemampuan pasokan sapi potong lokal, peternak Kaltim baru mampu memasok 10.400 ekor atau 10 persen dari populasi ternak sapi pada 2012 yang mencapai 104.017 ekor. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
"Mengingat pentingnya Sensus Pertanian 2013 ini, maka kami minta pegawai peternakan di tingkat provinsi hingga kabupaten maupun kota, termasuk para peternak turut mendukung dan memberikan jawaban serta data yang benar saat didatangi petugas sensus," ujar Plt Kepala Disnak Kaltim Dadang Sudarya di Samarinda, Selasa.
Sensus Pertanian, lanjutnya, merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui hasilnya. Milsalnya pada sub sektor peternakan, akan diketahui secara pasti jumlah peternak sapi, peternak kerbau, peternak unggas, dan peternak hewan lain.
Apalagi pihaknya menargertkan mampu menjadi swasembada daging pada 2014 sehingga kegiatan berupa sensus tersebut akan dapat diketahui kepastiannya. Jika memang masih kurang, maka populasi sapi dan sejenisnya dapat ditingkatkan pada 2014.
Hasil sensus pertanian, katanya lagi, menjadi salah satu titik penting guna mengevaluasi pembangunan peternakan selama ini, termasuk akan menjadi dasar dalam penyusunan program pengembangan peternakan di masa mendatang.
Terkait dengan itu, maka dia meminta agar jajaran peternakan di tingkat provinsi hingga kabupaten dan kota se- Kaltim, harus rutin menjalin koordinasi dengan Badan Pusat Statistik (BPS) di masing-masing daerah, termasuk berkoordinasi dengan petugas pencacah pertanian di lapangan.
Dia juga meminta kepada jajaran peternakan terus melakukan sosialisasi terhadap petani peternak, di antaranya mengenai pendataan sapi potong, sapi perah, dan kerbau yang pada 2011 lalu juga sudah pernah dilakukan pendataan.
Terkait dengan upaya swasembada daging 2014, lanjutnya, berdasarkan data pada 2012, produksi daging di Kaltim naik 15,5 persen dalam dua tahun terakhir, yakni sebanyak 47.937,40 ton daging pada 2011 menjadi 55.381,70 ton pada 2012.
Meskipun produksi daging di Kaltim naik, tetapi peningkatan itu belum mampu mencukupi kebutuhan lokal sehingga pihaknya akan terus berupaya meningkatkan produksinya.
Menurutnya, kebutuhan daging bagi masyarakat Kaltim berdasarkan data 2012 mencapai 57.401,20 ton, sementara produksinya sebesar 55.381,70 ton sehingga masih kekurangan 2.019,5 ton daging siap konsumsi.
Ini berarti pasokan daging yang mampu dipenuhi peternak lokal sebesar 74,68 persen, sehingga kekurangannya yang 25,32 persen masih didatangkan dari daerah lain, seperti dari Pulau Jawa dan Pulau Sulawesi.
Untuk kemampuan pasokan sapi potong lokal, peternak Kaltim baru mampu memasok 10.400 ekor atau 10 persen dari populasi ternak sapi pada 2012 yang mencapai 104.017 ekor. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013