Tana Paser  (ANTARA Kaltim) - Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten  (Kesbangpol) Paser segera membentuk Forum Pembauran Kebangsaan guna menciptakan persatuan dan kesatuan masyarakat di  Kabupaten Paser.

"Pembentukan Forum Pembauran Kebangsaan merupakan amanat Permendagri No. 34 Tahun 2006," kata Kepala Seksi Kesatuan Bangsa Kesbangpol Kabupaten Paser Nurdin, Senin.

Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No.34 Tahun 2006 mengatur tentang pedoman penyelenggaran Forum Pembauran Kebangsaan di daerah .

Saat ini, kata Nurdin, Forum Pembauran Kebangsaan baru dibentuk di tingkat provinsi. Untuk Provinsi Kalimantan Timur telah dibentuk awal tahun 2013.

"Di tingkat Kabupaten khususnya Paser masih dalam proses, kami baru saja berkonsultasi dengan Kesbangpol Provinsi Kaltim, pertengahan tahun ini direncanakan sudah terbentuk di Paser, karena pembentukan forum ini  dilakukan secara berjenjang," katanya.

Menurut Nurdin, Forum Pembauran Kebangsaan Kabupaten Paser dibentuk sebagai upaya bersama antara  pemerintah daerah  dengan masyarakat guna terciptanya iklim yang kondusif dalam masyarakat majemuk  dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Adanya Forum Pembauran Kebangsaan diharapkan dapat merubah sikap dan cara pandang masyarakat  terhadap kemajemukan," jelasnya.

Forum Pembauran Kebangsaan ini, lanjut Nurdin, nantinya menjadi wadah informasi, konsultasi maupun komunikasi  antara masyarakat,  pemuka adat dan suku untuk mengembangkan pembauran kebangsaan.

"Rumusan yang dihasilkan Forum Pembauran Kebangsaan akan dijadikan rekomendasi Bupati Paser dalam menyusun kebijakan pembauran kebangsaan," katanya.

Karena itu, Forum Pembauran Kebangsaan diharuskan secara kontinyu melakukan sosialisasi  kebijakan yang berkaiatan dengan pembauran.

Untuk keanggotaan, Forum Pembauran Kebangsaan  terdiri atas pimpinan organisasi pembauran, pemuka adat, suku, etnis dan masyarakat setempat.

"Anggotanya disesuaikan dengan jumlah suku, tenis dan pemuka masyarakat setempat," jelas Nurdin. (*)

Pewarta: R Wartono

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013