Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah bekerja sama dengan Rumah Sakit Islam Banjarnegara menciptakan tabung pembasmi virus yang diharapkan bisa mengantisipasi penyebaran COVID-19.

Dalam keterangannya di Banjarnegara, Kamis, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Banjarnegara Agus Suryo S. mengatakan pembuatan alat tersebut sebagai persiapan pelaksanaan pembelajaran tatap muka yang akan segera dimulai di wilayah itu.

Pihaknya juga merasa bertanggung jawab terhadap ribuan pelajar yang berada di bawah naungan Kantor Kemenag Banjarnegara.

"Anak anak jumlahnya ribuan, kami memiliki tanggung jawab atas itu, terlebih di daerah lain terjadi lonjakan kasus (COVID-19, red.) pada pelajar," katanya.

Ia mengatakan tabung pembasmi virus itu terbuat dari paralon sepanjang satu meter dan di bagian bawahnya disambung dengan paralon yang ukurannya lebih besar.

Pada salah satu ujung bagian dalam paralon, kata dia, dipasang lampu ultraviolet, sedangkan ujung lainnya untuk tempat blower yang berfungsi menyedot udara dari luar.

"Pemasangannya berdiri dengan ujung paralon yang ada lampunya berada di bagian atas. Cara kerja alat ini, udara bebas disedot oleh blower yang ada di bagian bawah, kemudian di dalam tabung tersebut ada lampu ultraviolet yang berfungsi membunuh kuman dan virus, secara otomatis udara yang keluar sudah bersih," katanya.

Ia mengatakan untuk ruangan berukuran 4x4 meter cukup dipasang satu tabung yang dipasang di sudut ruang, sedangkan daya listrik yang dibutuhkan 20 watt.

Pihaknya berencana mendistribusikan alat tersebut ke seluruh sekolah di bawah Kantor Kemenag Kabupaten Banjarnegara dan setiap ruangan yang akan digunakan untuk pembelajaran tatap muka mendapatkan satu tabung.

"Kami berharap ikhtiar ini dapat membebaskan anak-anak kita dari virus dan bakteri di ruang-ruang pembelajaran. Pembelajaran semakin efektif dan anak anak nyaman dalam belajar," katanya.

Terkait dengan inovasi tersebut, Direktur RS Islam Banjarnegara dr Agus Ujianto SpB mendukung penuh upaya Kantor Kemenag Kabupaten Banjarnegara dalam membuat terobosan bagi pelajar.

Menurut dia, langkah tersebut merupakan upaya pencegahan dan hal itu jauh lebih baik daripada harus mengobati.

"Dengan meningkatnya derajat kesehatan di masyarakat, maka ini akan semakin baik. Pencegahan lebih baik daripada mengobati. Saya kira langkah ini akan diikuti oleh Kantor Kemenag kabupaten/kota lain, tujuannya kesehatan pelajar," kata dia yang juga Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Banjarnegara.

Pewarta: Sumarwoto

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021