Kepala Seksi Pemeliharaan Prasarana Sarana Lalu Lintas dan Penerangan Jalan Umum Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Balikpapan, Dodi Yulianto, di Balikpapan, Selasa (8/6) mengatakan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) mampu mengurai penumpukan kendaraan dengan muatan berat.
 

"Mengurangi beban jalan arteri sejak tol beroperasi Januari 2020 lalu," kata Dodi.

Menurut Dodi, berdasarkan pantauan Dishub, kini kendaraan dengan muatan berat dengan muatan logistik dan penumpang telah memilih menggunakan tol karena lebih efisien dalam penggunaan bahan bakar serta sedikit potensi kecelakaan.

Dengan dua pintu masuk tol yang tersedia di Balikpapan, yaitu Pintu Tol Kilometer 13 Jalan Soekarno-Hatta dan di Manggar Baru, Jalan Mulawarman, Dodi yakin ke depannya pasti akan membantu pergerakan penumpang maupun pergerakan barang.

Bahkan, Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Provinsi Kalimantan Timur, Ambo Dalle, mengungkapkan, semenjak wabah COVID-19 sebanyak 50 perusahaan angkutan darat yang tergabung dalam Organda Kaltim mengalami kesulitan bertahan karena biaya operasional, ternyata terbantu dengan adanya jalan tol.
 

Gerbang Tol Samboja dari Jalan Tol Balikpapan-Samarinda di Km 38 Samboja. Jalan tol terbukti mampu memberi efisiensi bagi bisnis transportasi atau angkutan barang dan orang. (akung/Antara)


"Tol mempersingkat waktu perjalanan, serta yang paling penting adalah kenyamanan penumpang di perjalanan bertambah," jelasnya.

"Alhamdulillah kita berterima kasih kepada pemerintah karena yang tadi awalnya kita tempuh pulang pergi selama lima jam, sekarang kita bisa menempuh hanya tiga jam. Jadi ya ada keuntungannya" katanya.

Karena itu Ambo Dalle berharap Tol Balikpapan-Samarinda segera terintegrasi sepenuhnya.

Direktur Teknik dan Operasi PT Jasamarga Balikpapan Samarinda, Hadi Susanto mengatakan dengan adanya jalan tol Balikpapan Samarinda dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur.

Menurut Hadi, tujuan dibangun jalan tol memang untuk memangkas waktu tempuh perjalanan selain untuk mengangkut lebih banyak. Dalam perhitungan kemudian, bukan cuma waktu yang dihemat, tapi juga umur kendaraan, biaya bahan bakar dan biaya bahan bakar, bahkan hingga tenaga

“Untuk efisiensi, agar kita jadi lebih produktif,” kata Hadi. 

 

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021