Samarinda (ANTARA Kaltim) - Asisten Manajer External Relation UPms VI Pertamina Regional Kalimantan Bambang Irianto mengatakan habisnya stok bahan bakar minyak di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum di Samarinda, Kalimantan Timur, akibat jalan rusak.

"Habisnya stok BBM di sejumlah SPBU di Samarinda yang terjadi satu pekan terakhir salah satunya disebabkan adanya perbaikan jalan dari Samarinda ke Tenggarong, Kutai Kartanegara, sehingga menghambat proses distribusi," ungkap Bambang Irianto, kepada wartawan di Samarinda, Kamis.

Aktivitas distribusi BBM ke SPBU dari Depot Pertamina Samarinda mulai berlangsung setiap pukul 04. 30 Wita.

"Setiap pukul 04. 30 Wita, tujuh unit mobil tangki keluar dari Depot Pertamina Samarinda untuk mendistribusikan BBM ke Kota Tenggarong, Kutai Kartanegara . Sebelum ada jalan rusak, distribusi BBM dari depot ke tujuh SPBU di Tenggarong dan 25 di Samarinda selesai hingga pukul 18. 00 Wita" katanya.

"Namun, karena adanya jalan rusak itu proses distribusi memakan waktu lebih lama yakni hingga pukul 23. 00 Wita padahal volume atau jumlah BBM yang didistribusikan relatif sama dengan kuota BBM untuk Samarinda termasuk Kota Tenggarong yakni 846 kilo liter per hari untuk premium dan 568 kilo liter solar," ungkap Bambang Irianto.

Berdasarkan pantauan di Depot Pertamina Samarinda pada Kamis sore sekitar pukul 15. 00 Wita lanjut dia, distribusi BBM ke 25 SPBU di Samarinda dan tujuh di Kota Tenggaorng baru mencapai 43 persen.

"Dari pengamatan kami di Depo Pertamina Samarinda pada pukul 15.00 Wita, proses distribusi baru mencapai 43 persen, padahal normalnya semesatinya sudah 60 hingga 70 persen dan inilah yang menjadi penyebab banyaknya SPBU yang kekurangan BBM karena pasokan terlambat," kata Bambang Irianto.

Depot Pertamina Samarinda kata Bambang Irianto telah mengirimkan surat ke Dinas Perhubungan untuk meminta izin melintas di Jembatan Mahakam.

"Kami telah bersurat ke Dinas Perhubungan agar mobil tangki diizinkan melintas di Jembatan Mahakam untuk memotong waktu pendistribusian BBM sehingga pasokan ke SPBU di Samarinda bisa lebih awal," kata Bambang Irianto.

Penyebab lain lanjut dia, proses pemulihan pasca kebijakan pengendalian BBM yang menimbulkan kepanikan masyarakat.

"Jadi, proses `recovery` atau pemulihan pasca kebijakan pengendalian BBM tentunya memakan waktu lama sehingga kondisi saat ini juga masih sebagai dampak proses pemulihan tersebut," kata Bambang Irianto.

Pertamina juga lanjut dia meminta pemerintah daerah setempat segera memperbaiki jalan yang rusak agar distribusi BBM ke SPBU di Samarinda dan Kota Tenggarong kembali normal.

"Kami berharap, pemerintah segera memperbaiki jalan yang rusak tersebut sheingga pasokan BBM bisa kembali normal," kata Bambang Irianto. (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012