Sangatta  (ANTARA Kaltim) - Semburan lumpur yang mengandung material gas dan pasir kembali terjadi di Kilometer 5 Dusun Gunung Karet, Desa Sangatta, Kecamatan Sangatta Selatan, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, atau sekitar 1 kilometer dari lokasi semburan sebelumnya.

"Semburan yang terjadi sejak beberapa hari ini berjarak sekitar 1 kilometer dari semburan pertama di Kilometer 4, areal pergudangan Pipe Yard Logistik PT Pertamina EP Region KTI Kutai Timur," kata Jafar (54 tahun), warga setempat, Selasa.

Menurut Jafar, semburan lumpur itu sangat merisaukan penduduk sekitar, terutama warga yang rumahnya berada di dekat semburan.

"Penduduk sekitar semburan merasa takut dan was-was akan menimbulkan masalah jika kondisinya semakin meluasnya ke daerah perkampungan," katanya.

Jafar meminta pihak Pemkab khususnya Dinas Pertambangan dan Energy agar melakukan tindakan dan upaya agar masyarakat sekitar tidak merasa takut dengan munculnya musibah lumpur yang terjadi untuk kali kedua di wilayah itu.

Karena sampai sekarang ini pihak terkait yang barangkali mengetahui penyebab terjadinya semburan lumpur belum muncul dan belum adanya penjelasan akibat dari aktivitas semburannya.

Bagian Humas PT Pertamina EP Sangatta, Andrew membenarkan terjadinya kembali semburan lumpur di kilometer 5 dusun gunung karet, Sangatta, sejak beberapa hari lalu.

Menurut Andrew, semburan lumpur yang kali mini terjadi berjarak sekitar 1 kilometer dari semburan sebelumnya. Dan semburan kali ini juga diluar lokasi pengeboran minyak Pertamina, melainkan didaerah kebun warga.

"Semburan di luar lokasi Pertamina dan skalanya kecil hanya dua titik dan tidak membahayakan, meski demikian Pertamina EP tetap melakukan tindakan dan upaya untuk mengatasi agar tetap aman," kata Andrew.

Andrew mengatakan, pertamina akan tetap melakukan evakuasi dan upaya lain jika semburan dianggap berbahaya dan membahayakan penduduk sekitar, walaupun itu di luar lokasi.

"Namun semburan yang terjadi ini tidak membahayakan kok dan aman, karena yang keluar hanya semacam pasir bercampur material yang tidak berbahaya," ujar dia.

Sebelumnya, pada 30 oktober 2012, semburan lumpur terjadi di Kilometer 04, areal pergudangan Pipe Yard Logistik Pertamina, Desa Sangatta Selatan, dengan sembilan titik semburan yang mengeluarkan gelembung dan material dari dalam bumi.

Namun dengan kerja keras para ahli perminyakan dan karyawan PT Pertamina EP Sangatta, hanya dalam beberapa puluh jam sudah berhasil menanganinya dan menghentikan semburan yang mengandung gas dan material termasuk pasir dan batubara.

Selain berhasil menghentikan semburan lumpur, Pertamina EP juga, sampai saat ini masih mengisolasi lokasi semburan tersebut dan tanpa penjagaan namun tetap dalam pengawasan dan kontrol rutin, karena lokasinya berada tepat di jalan utama yang hanya berjarak sekitar 200 meter dari pemukiman warga. (*)

Pewarta: Adi Sagaria

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012