Tana Paser (ANTARA Kaltim) - Satuan Lalu Lintas Polres Paser menempatkan sejumlah personelnya di perempatan SPBU Kota Tana Paser, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, guna mengantisipasi seringnya terjadi kecelakaan lalu lintas di lokasi tersebut.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Paser AKP Recky Robertho SIK, Senin, mengatakan, matinya "traffic light" di Simpang SPBU sebulan terakhir menjadi salah satu penyebab rawannya kecelakaan lalu-lintas.
Ia mengatakan di perempatan SPBU merupakan jalur strategis yang menghubungkan jalan kota dan jalan propinsi.
"Daerah itu termasuk daerah rawan kecelakaan lalu lintas apalagi 'traffic light' di situ mati, beberapa waktu lalu salah satu korban kecelakaan lalu lintas meninggal dunia," kata Recky.
Untuk mengatur padatnya arus lalu-lintas di lokasi tersebut, tambah Recky, pihaknya telah menempatkan tiga personil anggotanya, terutama pada jam sibuk seperti jam berangkat kerja maupun jam pulang kerja.
Data di Satlantas Polres Paser, sepanjang Januari-September 2012 telah terjadi kecelakaan lalu lintas sebanyak 79 kasus dengan korban meninggal mencapai 21 orang.
Sementara itu, menanggapi matinya "traffic lights" di Perempatan SPBU Kota Tana Paser, Kepala Bidang Darat dan Udara Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Drs Sisman mengatakan bahwa sampai dengan saat ini lampu "traffic lights" itu masih dipesan.
Sisman mengakui setiap terjadi kerusakan pada "traffic lights", pihaknya selalu terlambat memperbaikinya, karena lamanya proses pengadaan.
"Keinginan kami, anggaran pemeliharaan 'traffic tights ' bisa diambil setiap saat tanpa melalui proses pengadaan, apalagi kadang nilai barangnya nya tidak sampai Rp100 juta, seperti anggaran ATK-lah," ujar Sisman.
Sambil menunggu perbaikan lampu "traffic lights", lanjut Sisman, pihaknya menaruh papan peringatan di perempatan SPBU Kota Tana Paser agar pengguna jalan lebih berhati-hati saat melintas. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Paser AKP Recky Robertho SIK, Senin, mengatakan, matinya "traffic light" di Simpang SPBU sebulan terakhir menjadi salah satu penyebab rawannya kecelakaan lalu-lintas.
Ia mengatakan di perempatan SPBU merupakan jalur strategis yang menghubungkan jalan kota dan jalan propinsi.
"Daerah itu termasuk daerah rawan kecelakaan lalu lintas apalagi 'traffic light' di situ mati, beberapa waktu lalu salah satu korban kecelakaan lalu lintas meninggal dunia," kata Recky.
Untuk mengatur padatnya arus lalu-lintas di lokasi tersebut, tambah Recky, pihaknya telah menempatkan tiga personil anggotanya, terutama pada jam sibuk seperti jam berangkat kerja maupun jam pulang kerja.
Data di Satlantas Polres Paser, sepanjang Januari-September 2012 telah terjadi kecelakaan lalu lintas sebanyak 79 kasus dengan korban meninggal mencapai 21 orang.
Sementara itu, menanggapi matinya "traffic lights" di Perempatan SPBU Kota Tana Paser, Kepala Bidang Darat dan Udara Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Drs Sisman mengatakan bahwa sampai dengan saat ini lampu "traffic lights" itu masih dipesan.
Sisman mengakui setiap terjadi kerusakan pada "traffic lights", pihaknya selalu terlambat memperbaikinya, karena lamanya proses pengadaan.
"Keinginan kami, anggaran pemeliharaan 'traffic tights ' bisa diambil setiap saat tanpa melalui proses pengadaan, apalagi kadang nilai barangnya nya tidak sampai Rp100 juta, seperti anggaran ATK-lah," ujar Sisman.
Sambil menunggu perbaikan lampu "traffic lights", lanjut Sisman, pihaknya menaruh papan peringatan di perempatan SPBU Kota Tana Paser agar pengguna jalan lebih berhati-hati saat melintas. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012