Pemkab Penajam Paser Utara (PPU) bersama Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) melakukan pelatihan mencegah kebakaran rumah dan lahan, bagi kaum perempuan yang dikemas dalam bentuk sosialisasi.
"Pelatihan dibuat dalam dua sesi karena antusias kaum ibu cukup tinggi, sehingga jumlah pesertanya pun cukup banyak," ujar Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kabupaten PPU Pahlawan Syahrani di Penajam, Senin.
Dalam pelatihan yang dilakukan di halaman SDN 017 Petung ini, sesi pertama pada pagi hingga siang, diperuntukkan bagi ibu-ibu anggota PKK dengan peserta lebih dari 20 orang.
Kemudian sesi kedua pada siang hingga sore, diikuti oleh puluhan ibu rumah tangga dan remaja putri yang berdomisili di Kelurahan Petung, yakni dari beberapa RT seperti RT 5, 6, 9, 10, 14, dan warga dari RT 16.
Materi yang disampaikan oleh instruktur antara lain teknik menanggulangi api dari berbagai sumber dengan tidak panik, misalnya penanggulangan api dari kompor, kayu, listrik, maupun yang sumber api dari bensin.
"Jika api dari kompor gas, maka katupnya ditutup dan dipadamkan dengan karung basah. Jika akibat korsleting listrik, maka saklar dimatikan. Jika api dari kayu, maka bisa disiram. Jika api dari bensin atau logam yang terbakar, maka disemprot pakai tabung HCL, dan banyak teknik lainnya," ujar Syarani.
Sementara Inspektur Joko Didiet, Anggota Damkar Petung, dihubungi setelah menjadi instruktur pelatihan mengatakan, kerja sama bidang pencegahan kebakaran antara DPKP PPU dan PHKT ini sebelumnya sudah lama dikomunikasikan.
"Pelatihan ini mengajarkan cara mengatasi rasa gugup oleh ibu-ibu di dapur jika terjadi kebakaran. Adanya pembekalan dan praktik menggunakan alat pemadaman manual berupa karung basah dan pemadaman mekanis," katanya.
Ia berharap pelatihan positif untuk menghindari kebakaran ini bisa berkelanjutan, sehingga bukan hanya untuk wilayah terdekat binaan PHKT di Penajam, tapi juga kawasan lain yang masih menggunakan kompor gas seperti Waru, Babulu, Sotek, dan Sepaku.(ADV)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021
"Pelatihan dibuat dalam dua sesi karena antusias kaum ibu cukup tinggi, sehingga jumlah pesertanya pun cukup banyak," ujar Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kabupaten PPU Pahlawan Syahrani di Penajam, Senin.
Dalam pelatihan yang dilakukan di halaman SDN 017 Petung ini, sesi pertama pada pagi hingga siang, diperuntukkan bagi ibu-ibu anggota PKK dengan peserta lebih dari 20 orang.
Kemudian sesi kedua pada siang hingga sore, diikuti oleh puluhan ibu rumah tangga dan remaja putri yang berdomisili di Kelurahan Petung, yakni dari beberapa RT seperti RT 5, 6, 9, 10, 14, dan warga dari RT 16.
Materi yang disampaikan oleh instruktur antara lain teknik menanggulangi api dari berbagai sumber dengan tidak panik, misalnya penanggulangan api dari kompor, kayu, listrik, maupun yang sumber api dari bensin.
"Jika api dari kompor gas, maka katupnya ditutup dan dipadamkan dengan karung basah. Jika akibat korsleting listrik, maka saklar dimatikan. Jika api dari kayu, maka bisa disiram. Jika api dari bensin atau logam yang terbakar, maka disemprot pakai tabung HCL, dan banyak teknik lainnya," ujar Syarani.
Sementara Inspektur Joko Didiet, Anggota Damkar Petung, dihubungi setelah menjadi instruktur pelatihan mengatakan, kerja sama bidang pencegahan kebakaran antara DPKP PPU dan PHKT ini sebelumnya sudah lama dikomunikasikan.
"Pelatihan ini mengajarkan cara mengatasi rasa gugup oleh ibu-ibu di dapur jika terjadi kebakaran. Adanya pembekalan dan praktik menggunakan alat pemadaman manual berupa karung basah dan pemadaman mekanis," katanya.
Ia berharap pelatihan positif untuk menghindari kebakaran ini bisa berkelanjutan, sehingga bukan hanya untuk wilayah terdekat binaan PHKT di Penajam, tapi juga kawasan lain yang masih menggunakan kompor gas seperti Waru, Babulu, Sotek, dan Sepaku.(ADV)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021