Sangatta,(ANTARA Kaltim) - PT Pertamina EP Region KTI Sangatta Field, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, terus berupaya menghentikan semburan lumpur di jalan utama, kawasan Pipe Yard Logistik Pertamina, Kilometer 04, desa Sangatta Selatan.
Semburan lumpur itu muncul pada Selasa, sekitar pukul 07.00 wita.
Pihak PT Pertamina EP Field Sangatta membuat kolam penampungan agar semburan lumpur tidak melebar keluar, jika kolam penuh lumpur diangkut menggunakan dumtruk ke tempat pembuangan limbah.
Satu unit alat berat exkavator terliaht dikerahkan untuk menggali saluran dan membuat kolam penampungan dan dua unit mobil tangki disiapkan di sekitar untuk mengangkut lumpur jika penampungan penuh.
Selain itu, Pertamina juga menyiagakan satu unit mobil pemadam kebakaran sekitar 50 meter dari lubang lumpur yang sudah ditutup/pagar keliling menggunakan atap seng untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Begitu juga sejumlah pejabat penting berada di lokasi untuk memantau dan mengawasi luapan lumpur.
"Kami belum bisa pastikan kandungan lumpur tersebut karena masih dilakukan pengujian. Yang jelas, tidak perlu khawatir karena skalanya kecil, sehingga akan bisa diatasi," kata Field Manager PT Pertamina EP Field Sangatta Abdul Mohar, Selasa.
Abdul Mohar melalui Enriko Hutasiot, Bidang Hukum Humas Pertamina EP Sangatta Field mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan kandungan yang keluar dari semburan itu karena masih dilakukan penelitian. Untuk sementara yang sudah ketahui adalah lumpur bercampur pasir dan airnya terasa asin.
Secara umum semburan ada tekanan dari bawah, indikasi bisa gas atau panas bumi, namun jika dalam sehari tidak habis itu gas. Namun yang jelas masih dilakukan pengujian.
Menurut Enriko Hutasoit, para ahli Pertamina EP masih melakukan penyelidikan dan percobaan untuk mengetahui apa yang menyebabkan semburan lumpur karena di sekitar semburan tidak ada pengeboran, tidak ada bekas sumur, namun semburan air asin bercampur lumpur itu keluar.
"Walaupun kandungan lumpurnya belum diketahui, masyarakat tidak perlu kaget karena Pertamina akan mengatasinya dan terus memantau perkembangannya," kata Enriko didampingi Ahli Teknik Operasi Perencanaan dan Enginering Ridwan Kyai Demak.
Ridwan Kyai Demak mengatakan, pihaknya akan terus memantau dan membuat kolam penampungan sementara. Penyebab semburan masih dicari.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012
Semburan lumpur itu muncul pada Selasa, sekitar pukul 07.00 wita.
Pihak PT Pertamina EP Field Sangatta membuat kolam penampungan agar semburan lumpur tidak melebar keluar, jika kolam penuh lumpur diangkut menggunakan dumtruk ke tempat pembuangan limbah.
Satu unit alat berat exkavator terliaht dikerahkan untuk menggali saluran dan membuat kolam penampungan dan dua unit mobil tangki disiapkan di sekitar untuk mengangkut lumpur jika penampungan penuh.
Selain itu, Pertamina juga menyiagakan satu unit mobil pemadam kebakaran sekitar 50 meter dari lubang lumpur yang sudah ditutup/pagar keliling menggunakan atap seng untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Begitu juga sejumlah pejabat penting berada di lokasi untuk memantau dan mengawasi luapan lumpur.
"Kami belum bisa pastikan kandungan lumpur tersebut karena masih dilakukan pengujian. Yang jelas, tidak perlu khawatir karena skalanya kecil, sehingga akan bisa diatasi," kata Field Manager PT Pertamina EP Field Sangatta Abdul Mohar, Selasa.
Abdul Mohar melalui Enriko Hutasiot, Bidang Hukum Humas Pertamina EP Sangatta Field mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan kandungan yang keluar dari semburan itu karena masih dilakukan penelitian. Untuk sementara yang sudah ketahui adalah lumpur bercampur pasir dan airnya terasa asin.
Secara umum semburan ada tekanan dari bawah, indikasi bisa gas atau panas bumi, namun jika dalam sehari tidak habis itu gas. Namun yang jelas masih dilakukan pengujian.
Menurut Enriko Hutasoit, para ahli Pertamina EP masih melakukan penyelidikan dan percobaan untuk mengetahui apa yang menyebabkan semburan lumpur karena di sekitar semburan tidak ada pengeboran, tidak ada bekas sumur, namun semburan air asin bercampur lumpur itu keluar.
"Walaupun kandungan lumpurnya belum diketahui, masyarakat tidak perlu kaget karena Pertamina akan mengatasinya dan terus memantau perkembangannya," kata Enriko didampingi Ahli Teknik Operasi Perencanaan dan Enginering Ridwan Kyai Demak.
Ridwan Kyai Demak mengatakan, pihaknya akan terus memantau dan membuat kolam penampungan sementara. Penyebab semburan masih dicari.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012