Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI mengatakan, pada periode 2010 - 2035, pemangku kepentingan dari tingkat pemerintahan pusat hingga daerah harus melakukan investasi besar-besaran terhadap pengembangan pendidikan.
"Investasi besar-besaran terhadap pendidikan itu terutama dalam bidang pengembangan sumberdaya manusia (SDM)," ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh terkait peringatan Hari Pendidikan Nasional di Samarinda, Rabu.
Pada sambutan tertulis yang dibacakan Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Awang Faroek Ishak, itu disebutkan pula, langkah ini perlu dilakukan sebagai upaya menyiapkan generasi andalan pada 2045, yaitu bertepatan dengan 100 tahun Indonesia merdeka.
Bangsa Indonesia, menurut menteri, patut bersyukur, karena pada periode 2010 hingga 2035, dikarunai Tuhan dengan potensi sumberdaya manusia berupa populasi usia produktif yang jumlahnya luar biasa.
Dikatakannya, jika kesempatan emas yang baru pertama terjadi sejak Indonesia merdeka tersebut dapat dikelola dan manfaatkan dengan baik, populasi usia produktif tersebut akan menjadi bonus demografi sangat berharga.
Keadaan ini, lanjutnya, potensi ini bisa menjadi sesuatu yang strategis dalam pembangunan bidang pendidikan.
Namun sebaliknya, demikian menteri, bukan mustahil kesempatan emas tersebut akan menjadi bencana demografi bila tidak dapat mengelola dengan baik.
Terkait dengan pengembangan SDM, menurutnya, semua pemangku kepentingan harus menyiapkan akses seluas-luasnya kepada seluruh anak bangsa untuk memasuki dunia pendidikan.
Akses tersebut, lanjutnya, mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sampai ke tingkat perguruan tinggi.
Dikatakan, perluasan akses tersebut juga harus diikuti dengan peningkatan kualitas pendidikan, sekalipun dipahami pendidikan merupakan sistem rekayasa sosial terbaik untuk meningkatkan kesejahteraan, keharkatan dan kemartabatan.
Ia mengatakan, untuk mempersiapkan generasi emas, telah disiapkan kebijakan sistematis yang memungkinkan terjadinya mobilitas vertikal secara masif.
"Untuk itu, mulai 2011 telah dilakukan gerakan pendidikan anak usia dini, penuntasan dan peningkatan kualitas pendidikan dasar, penyiapan Pendidikan Menengah Universal (PMU) yang akan dimulai 2013," tuturnya sebagaimana disampaikan Gubernur Kaltim.
Di samping itu, menurutnya, perluasan akses ke perguruan tinggi juga disiapkan melalui pendirian perguruan tinggi negeri di daerah perbatasan.
"Termasuk memberikan akses khusus kepada masyarakat yang memiliki keterbatasan kemampuan ekonomi, tetapi berkemampuan akademik," ujar gubernur mengutip menteri.
Dia juga mengatakan, kementerian yang dimpimpinnya ini sejak 20 Oktober 2011, telah berubah menjadi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2011, tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara.
"Sejatinya, kebudayaan memang tidak bisa dipisahkan dari pendidikan. Demikian pula sebaliknya. Ibarat dua keping mata uang, antara satu dengan lainnya memiliki makna dan nilai yang sama," demikian Mendikbud dalam sambutannya. (*)