Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Narkotika Nasional Komjen Pol Budi
"Buwas" Waseso mengakui keahlian para penyelundup dan jaringan narkotika
internasional dalam memanfaatkan teknologi telah mempersulit upaya
Polri dan BNN dalam mengungkap kasus narkotika.
"Teknologi yang mereka miliki lebih hebat dari teknologi yang kami miliki," kata Budi di Mabes Polri, Jakarta, Jumat.
Ia
mencontohkan salah satu teknologi yang dimanfaatkan para pelaku
jaringan narkoba internasional adalah mereka mampu mengamankan
pembicaraan dan transaksi antara mereka. "Di antaranya dalam
pembicaraan, transaksi mereka," kata Buwas.
Bahkan, kata dia,
jaringan narkoba bisa mengetahui bila komunikasi mereka sedang disadap
pihak berwajib. "Mereka bisa tahu kalau kami sadap, kami buntuti," kata
Buwas.
Untuk memberantas puluhan jaringan narkoba yang saat ini
diperkirakan masih beroperasi di Indonesia, BNN mengajak seluruh
instansi terkait untuk meningkatkan kerja sama. "Harus dibangun
sinergitas yang kuat. Komitmen bersama dalam memberantas narkoba," kata
Buwas.
BNN juga meminta modernisasi perangkat teknologi milik Polri, BNN dan Bea Cukai.
"Faktanya, kekuatan mereka kekuatan besar, ke depan harus kita bangun kekuatan yang kuat untuk menangkal itu," kata dia.
Dia memperkirakan sedikitnya ada 72 jaringan narkoba internasional beroperasi di Indonesia.
Meski
sudah mengetahuinya, Buwas mengaku masih belum bisa mengambil tindakan
terhadap para terduga pelaku jaringan narkoba karena belum memiliki alat
bukti cukup untuk membuktikan ada tindak pidana yang dilakukan puluhan
jaringan itu. (*)
Buwas Akui Teknologi Jaringan Narkoba Lebih Hebat
Jumat, 14 Juli 2017 18:11 WIB